Daftar Mesin Produksi Pelet Kayu Untuk Industri Skala Kecil-Menengah

Di dalam lini produksi furniture kayu pada umumnya terdapat beberapa mesin dasar yang bisa digunakan dalam semua proses produksi, dan terdapat pula beberapa jenis mesin yang hanya bisa dipakai untuk mengolah komponen untuk jenis produk tertentu.

Lini produksi pelet kayu, konfigurasi mesin jauh lebih sederhana karena tidak memerlukan banyak penyesuaian atau pengaturan mesin. Cukup dengan beberapa mesin yang terhubung satu sama lain dengan pengaturan awal yang benar tanpa perlu banyak perubahan yang harus dilakukan di tengah proses produksi.

Mungkin beberapa informasi ini bisa dijadikan panduan sederhana bagi Anda yang baru memulai produksi pelet kayu atau yang berencana untuk membangun sebuah lini produksi pelet kayu berskala kecil/menengah.


Area penyimpanan bahan baku pelet kayu


Mesin untuk lini produksi pelet kayu

Susunan ini berdasarkan proses awal pembuatan pelet kayu dari awal bahan baku hingga pelet kayu siap untuk dikirimkan ke konsumen. Mulai dengan bahan baku paling besar, yaitu berupa sisa-sisa potongan kayu penggergajian, atau dari batang-batang kecil yang tidak bisa lagi diolah untuk furniture.


Proses dan nama mesin pada lini produksi pelet kayu


1. Drum chipper/wood chipper/wood crusher
Mesin ini berfungsi untuk memecah potongan-potongan kayu menjadi serpihan kecil sebesar 3-5 cm (ukuran lebar), dengan tebal sekitar 1 cm. Termasuk mesin berat yang bertenaga besar, sehingga harus dilengkapi dengan peralatan pengaman untuk menutupi bagian mesin agar serpihan kayu tidak bertebaran.

Spesifikasi yang penting diketahui pada mesin drum chipper:
  • Jumlah mata pisau dan jenis baja yang digunakan. Yang paling baik adalah bahan baja jenis H13 atau lebih tinggi, artinya bahan mata pisau tersebut akan lebih tahan lama dan tidak perlu diasah lebih sering.
  • Kecepatan rotasional pisau - biasanya sekitar 550 - 650 rotasi/menit
  • Kapasitas output - dihitung dalam ton/jam

Mesin ini mungkin tidak diperlukan jika Anda tidak memakai potongan kayu sebagai bahan baku, yaitu jika keseluruhan bahan baku hanya menggunakan serbuk gergaji dari sisa produksi furniture.


2. Hammer Mill
Cara kerja mesin ini sama seperti namanya, bagian inti kinerja mesin ini adalah palu penggilingan. Prinsip kerja mesin Hammer Mill adalah pukulan palu yang berulang-ulang pada serpihan kayu sehingga menjadi serbuk kecil sebesar serbuk gergaji yang berukuran 3-5 milimeter.

Terdapat semacam saringan di dalam mesin hammer mill yang hanya akan melepaskan partikel kecil sesuai pengaturan, dan serpihan yang masih besar secara berulang dipukul dengan palu hingga mencapai ukuran yang diinginkan. Jadi pada dasarnya selain memecah serat kayu, sebenarnya mesin ini juga 'memadatkan. serpihan kayu.


3. Rotary dryer
Prinsip kerja mesin ini adalah dengan mengalirkan udara panas ke dalam susunan drum yang berputar perlahan dan konsisten, itulah mengapa disebut sebagai mesin pengering yang berputar. Udara panas yang dialirkan biasanya dihasilkan dari pembakaran menggunakan batu bara, gas atau bahan energi lainnya.

Udara panas yang mengalir akan 'menarik' kadar air dari dalam serbuk kayu dan serbuk gergaji yang akan keluar dari drum pengering akan mengering hingga MC berada di bawah 15%. Tipe rotary dryer yang paling kecil adalah berdiameter 80 cm untuk skala industri kecil. Pada industri pelet kayu yang besar mereka menggunakan ukuran yang jauh lebih besar, berdiameter hingga 2,8 meter.

Jika seluruh bahan baku baik dari potongan kayu, limbah tatal mesin, dan serbuk gergaji berasal dari pabrik atau bengkel kayu yang memakai kayu kering (dried kiln), Anda tidak perlu berinvestasi mesin pengering rotary dryer karena bahan baku tersebut paling tidak telah memiliki MC sekitar 15% atau bahkan lebih rendah, dan panas pada mesin pelet kayu akan mampu mengurangi kadar air, tergantung jenis kayu dan lingkungan pada ruang produksi.


4. Mesin pelet kayu
Ini adalah mesin utama dan paling penting di dalam proses produksi pelet kayu. Mesin yang merubah serbuk kayu menjadi bahan bakar biomasa padat berupa pelet kayu. Mesin pelet paling kecil biasanya berkapasitas 1 - 1,5 ton per jamnya. Untuk pemula sebaiknya menggunakan mesin pelet kayu tipe ini, dan jika kebutuhan produksi semakin meningkat bisa menambahkan mesin ke-2 untuk produktivitas lebih tinggi.

Flat diecast (cetakan datar)
Mesin pelet dengan cetakan datar berukuran lebih kecil dan digunakan pada produksi skala kecil dan rumah tangga. Banyak terdapat lubang kecil pada media cetakan berbentuk datar, yang memiliki semacam roller di atasnya untuk menekan bahan serbuk ke dalam lubang cetakan. Dengan suhu hingga 80%, zat lignin pada serbuk kayu akan membentuk ikatan antar partikel.

Ring diecast (cetakan cincin)
Mesin pelet kayu dengan cetakan berbentuk seperti cincin penuh memiliki area lebih luas dan lebih diperuntukkan untuk produksi komersial dan industri skala besar. Dalam hal ini, setelah bahan baku dimasukkan, cincin baja dengan rol bagian dalam mendorong bahan baku ke dalam lubang-lubang untuk mencetak pelet.


Cetakan pelet berbentuk cincin pada mesin pelet kayu tipe ring diecast


5. Mesin pendingin (cooler/chiller)
Proses ini cukup penting untuk menghasilkan pelet kayu yang berkualitas. Sesaat setelah pelet kayu keluar dari mesin pelet yang sangat panas, mesin pendingin mengalirkan udara panas/hangat ke atas sebelum butiran-butiran pelet kayu menyentuh bagian dasar penampung. Hal ini bertujuan agar pelet kayu tidak secara tiba-tiba berada di udara yang jauh lebih dingin, karena hal tersebut akan membuat pelet kayu retak atau pecah.

Selain itu, di dalam mesin pendingin ini juga mengalirkan udara untuk membersihkan debu yang menempel pada pelet kayu. Kadar debu yang rendah pada pelet kayu menjadi definisi kualitas pelet kayu yang tinggi.

Baca juga:
Cara Menghasilkan Pelet Kayu Berkualitas Tinggi


6. Mesin Pengemas (packing)
Fitur kunci pada mesin packing pelet kayu adalah adanya pengatur berat/volume yang bisa secara otomatis berhenti mengisi kantong plastik ketika berat atau volume sudah sesuai pengaturan (antara 15-25 kg/kantong). Mesin ini biasanya dipakai oleh industri menengah ke atas, yang pembelinya meminta pengiriman dalam kemasan siap jual untuk konsumen pemakai langsung. Dan lebih banyak dilakukan untuk kualitas pelet kayu yang tinggi untuk keperluan domestik atau rumah tangga.

Untuk pembeli yang menggunakan pelet kayu sebagai bahan bakar industri, mereka biasanya hanya memerlukan kantong besar dengan satuan kuintal, ton atau meter kubik. Terdapat mesin pengemas yang jauh lebih sederhana, tanpa pengukur otomatis dan tanpa meja penghantar yang bisa dipakai untuk skala industri kecil.


Pelet kayu di dalam kantong jumbo untuk bahan bakar industri


Sebelum membeli mesin pelet kayu

Walaupun mesin-mesin pelet tersebut ditargetkan untuk investasi skala kecil/menengah, tetapi nilai investasi yang harus dikeluarkan tergolong besar dibandingkan investasi untuk produksi furniture kayu yang sederhana. Untuk itulah perlu diketahui beberapa hal ini agar investasi mesin dan perangkat untuk lini produksi pelet kayu bisa berfungsi dengan maksimal.

1. Suku Cadang Kuat dan Tahan Lama
Mesin yang kuat dan stabil tidak memerlukan perawatan berlebihan atau mengganti komponen terlalu banyak. Periksa detil spesifikasi mesin pelet kayu yang sesuai dengan kebutuhan dan output yang diinginkan.

2. Konsumsi Energi Rendah
Bandingkan input tenaga listrik pada setiap mesin, apakah menawarkan konsumsi energi yang rendah atau berlebihan. Lebih besar power memang akan lebih bertenaga, tetapi saat ini banyak produsen mesin yang menawarkan mesin bertenaga besar dengan konsumsi energi listrik yang lebih rendah. Hal ini akan mengurangi hingga 50% kebutuhan energi Anda, menghasilkan getaran minimal, dan memiliki efisiensi pemanasan lebih dari 40%.
Dalam jangka panjang dapat menghemat pengeluaran biaya energi sekaligus membantu mengurangi pemanasan global.

3. Mudah Dipasang dan Dioperasikan
Sebagaimana produksi pelet kayu yang sederhana, mesin-mesinnya juga harus mudah dipasang, atau minimal tidak serumit instalasi mesin CNC untuk produksi furniture, dan mesin musti mudah dioperasikan. Cari produsen mesin yang memiliki akses ke layanan terpadu yang dapat memenuhi kebutuhan lebih efisien dan cepat.

4. Dapat Disesuaikan
Kemungkinan perubahan ukuran atau persyaratan untuk hasil akhir pelet kayu, mesin sebaiknya bisa dengan mudah disesuaikan dengan kebutuhan. Bahkan jika jenis mesin bisa lebih 'serbaguna' untuk menangani bahan baku pelet yang lebih luas - misalnya PVC, kayu, jerami, dan bahkan batok kelapa.

5. Mesin Kombinasi
Tidak semua mesin pelet kayu dilengkapi dengan pendingin dan pengemasan (packing), tetapi jika ada mesin yang bisa menggabungkan 3 fungsi tersebut, akan dapat menghemat jumlah investasi dengan menggabungkan semua fitur yang dibutuhkan ke dalam satu mesin.



---

tentangkayu

Mari Belajar dan Berkembang Bersama Kami

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama