Lantai kayu termasuk pilihan paling populer untuk dipasang di rumah atau apartemen. Bagi Anda yang tidak tertarik hal teknis namun ingin memahami seluk beluk lantai kayu, atau jika Anda seorang profesional berpengalaman masalah lantai kayu tetapi ingin mengingatnya kembali, atau jika Anda penggemar DIY (Do It Yourself), atau jika Anda sama sekali tidak mengerti lantai kayu dan ingin memahami hal-hal dasar yang penting tentang lantai kayu, kami pastikan informasi dan pengetahuan teknis berikut ini akan sangat bermanfaat.
Lantai kayu solid/img: ontariorealestatecentral
1. Bahan baku lantai kayu
Lantai kayu dibuat dari dua bahan baku utama, yaitu lantai kayu solid - salah satu variannya lebih dikenal dengan nama parket - dan lantai kayu buatan (engineered wood) yang strukturnya seperti kayu lapis (plywood) dengan vinir paling atas lebih tebal (1-3 milimeter). Masing-masing tipe memiliki kelebihan dan kekurangan, tergantung lokasi dan pilihan yang diinginkan.
2. Bahan finishing yang populer
Water-based Polyurethane merupakan bahan finishing yang saat ini paling populer karena memiliki berbagai kelebihan. Polyurethane adalah bahan polimer yang digunakan dalam banyak aplikasi mulai dari busa hingga roda plastik. Dan karena bahan finishing menggunakan air sebagai pencair, make lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan finishing berbahan minyak.
Selain itu bahan ini juga lebih cepat kering, hanya dalam beberapa jam setelah aplikasi, lantai kayu sudah bisa dipergunakan.
3. Ada tipe yang 'unfinished'
Tidak semua tipe lantai kayu sudah dilapisi bahan finishing dan siap pakai. Tipe lantai kayu solid bisa dibuat dalam dua versi, yaitu 'unfinished' atau tanpa finishing, dan 'pre-finished' atau telah dilapisi bahan finishing dari pabrik sebelum instalasi. Lantai yang 'unfinished' harus diampelas di tempat pemasangan dan difinishing setelah instalasi.
Proses ini sebaiknya dilakukan pada ruang atau tempat yang belum dipakai karena menimbulkan debu dan bising saat instalasi. Lantai 'pre-finished' telah difinishing di pabrik sehingga hanya perlu diperbaiki sedikit setelah instalasi. Semua tipe lantai kayu buatan sudah 100% dilapisi bahan finishing di pabrik.
4. Metode instalasinya tergantung subfloor
Biasanya pada rumah tradisional, yang lantai atasnya dibuat dengan rangka kayu dan papan kayu, tipe lantai ini lebih cocok menggunakan paku atau staple untuk mengikat komponen lantai kayu ke subfloor (lantai aslinya). Dan jenis lantai kayu yang dipakai pada umumnya menggunakan dari bahan kayu solid.
Sedangkan pada subfloor yang terbuat dari beton dengan acian atau ubin atau keramik, lantai kayu direkatkan dengan bahan lem yang kuat atau menggunakan metode lainnya yang disebut metode 'floating'. Dengan metode ini lantai kayu tidak melekat langsung pada subfloor, tetapi hanya mengambang di atasnya. Terdapat lembaran tipis semacam busa (polyfoam) di antara lantai kayu dan subfloor untuk melindunginya dari kelembaban sekaligus bisa mengurangi level kebisingan pada lantai.
5. Ukuran bervariasi
Tebal lantai kayu bervariasi antara 14 mm hingga 20 mm. Lebih tebal tentunya akan lebih baik, namun jika terbuat dari kayu solid akan lebih berisiko berubah bentuk. Bahkan lantai kayu solid jenis Jati dibuat lebih tipis hingga 12 mm karena kualitas kayu Jati masih bisa memungkinkan dan dengan bahan lebih tipis bisa mengurangi harga bahan.
Lebar lantai kayu antara 60 mm hingga 200 mm untuk lantai kayu buatan, sedangkan lantai kayu solid biasanya menggunakan lebar 4-6 cm.
6. Kayu keras menjadi pilihan favorit
Kayu keras berasal dari pohon yang tumbuh lebih lambat, dan berdaun lebar, dan artinya kepadatan kayu lebih tinggi. Beberapa jenis kayu keras yang sering dipakai dan menjadi pilihan paling populer adalah kayu Red Oak, White Oak, Akasia, Cherry, dan kayu Jati. Kayu jenis keras menjadi favorit karena lebih awet dan lebih mudah perawatannya, walaupun tentu saja harganya akan lebih mahal daripada menggunakan bahan dari kayu lunak.
7. Lantai kayu solid lebih mahal
Biaya awal yang meliputi bahan baku, dan terutama biaya untuk instalasi lantai kayu solid dari kayu jenis keras (hardwood) memang lebih mahal daripada lantai kayu buatan. Namun dalam jangka panjang, lantai kayu solid bisa jadi akan lebih ekonomis karena jauh lebih awet dan lebih mudah perawatannya. Artinya Anda tidak harus mengeluarkan biaya perawatan sebesar biaya untuk merawat lantai kayu buatan.
8. Terdapat celah kembang susut
Saat memasang lantai kayu terutama pada kayu solid, pada tepi dinding dan ujung ruangan, termasuk pada pintu biasanya perlu disisakan celah kecil sekitar 10 mm sebagai ruang untuk kembang susut kayu saat menyesuaikan perubahan suhu dan kelembaban di dalam ruangan. Celah tersebut tidak akan terlihat karena akan ditutup dengan skirting dan strip pintu.
9. Membedakan lantai kayu solid dan kayu buatan secara visual
Jika lantai sudah terpasang, kita bisa membedakan 2 jenis lantai kayu ini - jika terbuat dari jenis kayu yang sama - dengan cara melihat serat kayu dan polanya. Lantai kayu solid akan memiliki pola serat yang lebih bervariasi, lebih banyak gelombang dan tidak berulang. Selain itu pula Anda mungkin akan melihat beberapa mata kayu sehat pada lantai kayu solid, karena kadang-kadang tidak bisa dihindari, tetapi kualitasnya masih bisa digunakan untuk lantai.
Sedangkan lantai kayu dari bahan papan buatan, bisa jadi anda akan menemukan beberapa lembar lantai kayu dengan pola dan arah serat yang sama karena vinir atasnya - yang juga dibuat dengan metode slicing - dibuat dari sebatang kayu yang diiris menjadi beberapa lembar vinir.
10. Perawatan lantai kayu
Jangan gunakan air cuka atau baking soda untuk membersihkan lantai kayu. Bahan ini akan merusak finishing Polyurethane yang digunakan untuk coating lantai kayu. Lebih baik lakukan perawatan secara berkala dan teratur dengan vacuum cleaner dan kain pel yang tidak terlalu basah. Jika terdapat tumpahan air ke lantai kayu, segera bersihkan dengan kain kering agar kelembaban tidak sempat meresap ke dalan lantai kayu yang akan merusak dalam jangka panjang.
Tumpahan air perlu segera dibersihkan dari lantai kayu
---
Lantai kayu solid/img: ontariorealestatecentral
1. Bahan baku lantai kayu
Lantai kayu dibuat dari dua bahan baku utama, yaitu lantai kayu solid - salah satu variannya lebih dikenal dengan nama parket - dan lantai kayu buatan (engineered wood) yang strukturnya seperti kayu lapis (plywood) dengan vinir paling atas lebih tebal (1-3 milimeter). Masing-masing tipe memiliki kelebihan dan kekurangan, tergantung lokasi dan pilihan yang diinginkan.
2. Bahan finishing yang populer
Water-based Polyurethane merupakan bahan finishing yang saat ini paling populer karena memiliki berbagai kelebihan. Polyurethane adalah bahan polimer yang digunakan dalam banyak aplikasi mulai dari busa hingga roda plastik. Dan karena bahan finishing menggunakan air sebagai pencair, make lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan finishing berbahan minyak.
Selain itu bahan ini juga lebih cepat kering, hanya dalam beberapa jam setelah aplikasi, lantai kayu sudah bisa dipergunakan.
3. Ada tipe yang 'unfinished'
Tidak semua tipe lantai kayu sudah dilapisi bahan finishing dan siap pakai. Tipe lantai kayu solid bisa dibuat dalam dua versi, yaitu 'unfinished' atau tanpa finishing, dan 'pre-finished' atau telah dilapisi bahan finishing dari pabrik sebelum instalasi. Lantai yang 'unfinished' harus diampelas di tempat pemasangan dan difinishing setelah instalasi.
Proses ini sebaiknya dilakukan pada ruang atau tempat yang belum dipakai karena menimbulkan debu dan bising saat instalasi. Lantai 'pre-finished' telah difinishing di pabrik sehingga hanya perlu diperbaiki sedikit setelah instalasi. Semua tipe lantai kayu buatan sudah 100% dilapisi bahan finishing di pabrik.
4. Metode instalasinya tergantung subfloor
Biasanya pada rumah tradisional, yang lantai atasnya dibuat dengan rangka kayu dan papan kayu, tipe lantai ini lebih cocok menggunakan paku atau staple untuk mengikat komponen lantai kayu ke subfloor (lantai aslinya). Dan jenis lantai kayu yang dipakai pada umumnya menggunakan dari bahan kayu solid.
Sedangkan pada subfloor yang terbuat dari beton dengan acian atau ubin atau keramik, lantai kayu direkatkan dengan bahan lem yang kuat atau menggunakan metode lainnya yang disebut metode 'floating'. Dengan metode ini lantai kayu tidak melekat langsung pada subfloor, tetapi hanya mengambang di atasnya. Terdapat lembaran tipis semacam busa (polyfoam) di antara lantai kayu dan subfloor untuk melindunginya dari kelembaban sekaligus bisa mengurangi level kebisingan pada lantai.
5. Ukuran bervariasi
Tebal lantai kayu bervariasi antara 14 mm hingga 20 mm. Lebih tebal tentunya akan lebih baik, namun jika terbuat dari kayu solid akan lebih berisiko berubah bentuk. Bahkan lantai kayu solid jenis Jati dibuat lebih tipis hingga 12 mm karena kualitas kayu Jati masih bisa memungkinkan dan dengan bahan lebih tipis bisa mengurangi harga bahan.
Lebar lantai kayu antara 60 mm hingga 200 mm untuk lantai kayu buatan, sedangkan lantai kayu solid biasanya menggunakan lebar 4-6 cm.
6. Kayu keras menjadi pilihan favorit
Kayu keras berasal dari pohon yang tumbuh lebih lambat, dan berdaun lebar, dan artinya kepadatan kayu lebih tinggi. Beberapa jenis kayu keras yang sering dipakai dan menjadi pilihan paling populer adalah kayu Red Oak, White Oak, Akasia, Cherry, dan kayu Jati. Kayu jenis keras menjadi favorit karena lebih awet dan lebih mudah perawatannya, walaupun tentu saja harganya akan lebih mahal daripada menggunakan bahan dari kayu lunak.
7. Lantai kayu solid lebih mahal
Biaya awal yang meliputi bahan baku, dan terutama biaya untuk instalasi lantai kayu solid dari kayu jenis keras (hardwood) memang lebih mahal daripada lantai kayu buatan. Namun dalam jangka panjang, lantai kayu solid bisa jadi akan lebih ekonomis karena jauh lebih awet dan lebih mudah perawatannya. Artinya Anda tidak harus mengeluarkan biaya perawatan sebesar biaya untuk merawat lantai kayu buatan.
8. Terdapat celah kembang susut
Saat memasang lantai kayu terutama pada kayu solid, pada tepi dinding dan ujung ruangan, termasuk pada pintu biasanya perlu disisakan celah kecil sekitar 10 mm sebagai ruang untuk kembang susut kayu saat menyesuaikan perubahan suhu dan kelembaban di dalam ruangan. Celah tersebut tidak akan terlihat karena akan ditutup dengan skirting dan strip pintu.
9. Membedakan lantai kayu solid dan kayu buatan secara visual
Jika lantai sudah terpasang, kita bisa membedakan 2 jenis lantai kayu ini - jika terbuat dari jenis kayu yang sama - dengan cara melihat serat kayu dan polanya. Lantai kayu solid akan memiliki pola serat yang lebih bervariasi, lebih banyak gelombang dan tidak berulang. Selain itu pula Anda mungkin akan melihat beberapa mata kayu sehat pada lantai kayu solid, karena kadang-kadang tidak bisa dihindari, tetapi kualitasnya masih bisa digunakan untuk lantai.
Sedangkan lantai kayu dari bahan papan buatan, bisa jadi anda akan menemukan beberapa lembar lantai kayu dengan pola dan arah serat yang sama karena vinir atasnya - yang juga dibuat dengan metode slicing - dibuat dari sebatang kayu yang diiris menjadi beberapa lembar vinir.
10. Perawatan lantai kayu
Jangan gunakan air cuka atau baking soda untuk membersihkan lantai kayu. Bahan ini akan merusak finishing Polyurethane yang digunakan untuk coating lantai kayu. Lebih baik lakukan perawatan secara berkala dan teratur dengan vacuum cleaner dan kain pel yang tidak terlalu basah. Jika terdapat tumpahan air ke lantai kayu, segera bersihkan dengan kain kering agar kelembaban tidak sempat meresap ke dalan lantai kayu yang akan merusak dalam jangka panjang.
Tumpahan air perlu segera dibersihkan dari lantai kayu
---