Sifat Fisik Kayu


Kayu memiliki sifat fisik yang unik dibandingkan dengan material lain. Beberapa sifat fisik kayu memberikan kelebihan dan ciri khas tersendiri yang tidak bisa ditemui pada jenis material lainnya.

Warna Kayu
Warna kayu sangat penting untuk pemakaian produk secara dekoratif. Warna gelap atau terang akan menentukan jenis kayu bisa digunakan untuk produk yang terbuka atau jenis finishing yang akan digunakan.
Di dalam satu log kayu bisa terdapat warna yang berbeda. Pada jenis kayu tertentu seperti Akasia, Jati, atau Mahoni, bagian kayu gubal berwarna lebih terang daripada kayu teras. Dalam keadaan basah atau kering warna kayu bisa berbeda pula. Kandungan air yang tinggi membuat warna kayu sedikit lebih gelap.



Bau dan Rasa
Bau dan rasa kayu dipengaruhi oleh kandungan resin alami di dalamnya. Kayu Jati misalnya, memiliki bau yang sangat unik karena kandungan wax di dalamnya. Bau dan rasa ini biasanya hanya terdapat pada kayu yang baru saja dibelah atau dipotong. Setelah beberapa lama bau dan rasanya akan memudar.

Serat Kayu
Kayu terbentuk dari ribuan pori-pori yang tersusun dari pertumbuhan pohon. Bentuk dan motif serat kayu yang terlihat tergantung dari metode pembelahan log. Arah serat pada pembelahan arah radial cenderung lebih lurus, dan pembelahan pada arah tangensial akan cenderung lebih bergelombang. Pertumbuhan dan susunan lingkaran tahun juga menentukan bentuk serta arah serat kayu.

Kepadatan Kayu
Kepadatan kayu atau wood density berkaitan dengan jumlah kayu dan substansi di dalamnya tanpa air atau udara. Hal ini mengacu pada jumlah kayu per unit, dibagi dengan volume kayu. Kepadatan kayu diukur dalam kg/m kubik.

Baca juga: Wood Density, Kepadatan Kayu


Kekerasan Kayu
Bagian penampang kayu memiliki tingkat kekerasan jauh lebih tinggi daripada sisi yang lainnya (tangensial atau radial) karena arah serat atau pori kayu. Dan kayu dengan kepadatan tinggi bisa diartikan pula sebagai kayu yang keras.



Kadar air

Pohon memiliki pori-pori yang salah satu fungsinya untuk menyalurkan air dan sumber makanan dari akar menuju bagian pohon lainnya untuk tumbuh dan berkembang. Pori-pori tersebut yang membuat kayu bisa berkembang atau menyusut sesuai kadar air yang dikandungnya. Kadar air di dalam kayu dipengaruhi oleh kelembaban udara di sekitar kayu. Apabila udara sangat lembab, maka kadar air di dalam kayu akam meningkat, dan akan membuat kayu mengembang. Apabila kelembaban udara di sekitarnya sangat rendah, maka kadar air di dalam kayu juga akan menurun dan bisa membuat kayu menyusut.
Level kadar air di dalam kayu akan mencapai titik keseimbangannya antara 8-12%, atau juga disebut Equilibrium Moisture Content (EMC).

Penyusutan
Kayu mengalami penyusutan, apabila kekeringan kayu berada pada level di bawah EMC, maka kayu akan menyusut dan berubah bentuk. Pada situasi penyusutan yang ekstrim, ukuran kayu bisa berubah hingga 8%.

Konduktivitas Panas dan Listrik
Kayu memiliki kemampuan mentransmisikan panas dan listrik dengan daya yang relatif sangat kecil terutama pada kondisi kayu kering di bawah EMCnya. Karena daya listrik dan panas pada dasarnya lebih mudah bergerak melalui air, apabila MC kayu sangat tinggi, maka konduktifitas panas dan listrik akan lebih tinggi

Baca juga: Sifat Mekanis Kayu


Eko HIDAYAT

Profesional dalam industri kayu dan bisnis terkait furniture | Founder tentangkayu.com

1 Komentar

Lebih baru Lebih lama