Ekspor Pelet Kayu & Tatal Kayu - Bright Spotnya Vietnam

Pelet kayu dan serpihan atau tatal kayu merupakan bright spot bagi Vietnam dalam hal ekspor produk kehutanan, kata Thang Van Thong, Kepala Bagian Serpihan Kayu (Wood Chip Section) di bawah Vietnam Timber and Forest Product Association (Viforest), atau Asosiasi Produk Kayu dan Kehutanan Vietnam.

Statistik dari Departemen Umum Bea Cukai Vietnam menunjukkan bahwa ekspor serpihan kayu menghasilkan 1,1 miliar USD dalam tujuh bulan pertama tahun 2023, sementara pelet kayu menghasilkan 380 juta USD.


Tumpukan serpihan kayu di dalam pabrik pelet di Vietnam

Menyusul pertumbuhan yang pesat pada paruh terakhir tahun 2022, harga rata-rata ekspor pelet kayu turun hampir 3% menjadi sekitar 157 USD per ton pada semester pertama tahun 2023.

Korea Selatan dan Jepang telah menjadi dua importir utama pelet kayu dari Vietnam, yang menyumbang hampir 100% dari total volume dan nilai ekspor Vietnam ke semua pasar sejak tahun 2019.

Selama bulan Januari-Juni, Jepang telah menghabiskan lebih dari 195 juta USD untuk mengimpor lebih dari 1,16 juta ton pelet kayu dari Vietnam, naik 5,65% dalam volume dan nilai 28,88% dibandingkan tahun lalu.

Sementara itu, Korea Selatan mengimpor lebih dari 840.000 ton pelet kayu senilai hampir 116 juta USD, turun hingga 33% dalam volume dan hampir 43% nilainya setiap tahunnya.

Untuk serpihan/tatal kayu, Tiongkok dan Jepang merupakan importir terbesar produk ini dari Vietnam, yang menyumbang hampir 95% dari total volume dan nilai ekspor Vietnam pada tahun 2022 dan lebih dari 90% pada semester pertama tahun ini.

Tiongkok secara konsisten menyumbang lebih dari 60% total nilai ekspor Vietnam. Namun, terjadi penurunan permintaan yang signifikan di Tiongkok pada tahun ini, sementara Jepang juga mengalami sedikit penurunan, sehingga menyebabkan penurunan harga ekspor serpihan kayu.

Pada bulan September, total ekspor produk kehutanan Vietnam melampaui 1,28 miliar USD, naik 7,3% setelah periode penurunan yang berkepanjangan. Hasilnya, penurunan ekspor produk kehutanan secara keseluruhan berkurang menjadi 20,6% dengan nilai total 10,44 miliar USD pada sembilan bulan pertama tahun ini.

Thong mencatat bahwa dengan mengikuti arahan Perdana Menteri dan dengan tindakan drastis yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan, Departemen Umum Perpajakan dan otoritas pajak daerah, bisnis-bisnis di industri kayu Vietnam, terutama yang terlibat dalam pemrosesan serpihan kayu dan pelet kayu, telah mencapai kesuksesan. Dan pajak pertambahan nilai (PPN) telah dikembalikan sebesar 2 triliun VND kepada pelaku bisnis ini.

Hal ini akan memberikan modal untuk mendukung operasi mereka di masa mendatang dan meringankan tantangan yang dihadapi industri kayu karena terbatasnya pesanan, katanya.


Source: Vietnam+

---

tentangkayu

Mari Belajar dan Berkembang Bersama Kami

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama