Kayu Mahoni (Swietenia Mahagony)

Kayu Mahoni cukup dikenal luas di Indonesia karena sudah banyak pohon Mahoni yang ditanam di pinggir jalan sebagai peneduh sejak jaman Belanda.
Kualitas kayunya yang cukup keras sangat cocok untuk membuat furnitur dan barang ukiran lainnya, menjadikan kayu Mahoni dibudidayakan secara lebih serius dan bahkan sertifikasi FSC.

Kayu Mahoni memiliki serat yang halus dan stabil tidak mudah menyusut apabila sudah dikeringkan. Namun kayu Mahoni cukup rentan terhadap serangan serangga kayu sehingga sebaiknya jangan gunakan kayu Mahoni untuk produk yang diletakkan di luar ruangan atau lembab. Kayu Mahoni yang basah atau lembab akan mudah terserang serangga kayu.


Di Indonesia, kayu Mahoni menjadi pilihan kedua setelah kayu Jati untuk membuat kusen pintu & jendela, atau furnitur lainnya seperti dipan, meja tamu, atau kursi. Bahkan beberapa pabrik menggunakan bahan kayu atau vinir kayu Mahoni untuk membuat gitar akustik.

Botanical Name:
Swietenia Mahagony

Family Name:
Meliaceae


Pohon
Pohon Mahoni bisa tumbuh hingga ketinggian 35-40 meter dengan diamater batang pohon hingga 125 sentimeter. Batang pohonnya berbentuk silindris dengan warna kulit kayu coklat kehitaman.

Warna Kayu
Warna kayu Mahoni agak kemerahan, dan semakin tua umur pohonnya, maka warna kayunya akan semakin gelap.

Kepadatan Kayu
Kayu Mahoni memiliki kepadatan antara 450 hingga 600 kg/m3.

Proses Mesin dan Konstruksi
Sangat mudah untuk dikerjakan baik dengan mesin atau peralatan manual. Mudah dibentuk, dibalik, dibor atau diukir. Dan dengan kepadatannya, sangat kuat memegang paku dan sekrup.


Bagian sapwood atau kayu gubal berwarna sangat kontras dengan kayu terasnya, biasanya berwarna terang kekuningan dengan ketebalan antara 25 - 50 mm (tergantung diameter kayu log).

Eko HIDAYAT

Profesional dalam industri kayu dan bisnis terkait furniture | Founder tentangkayu.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama