Malaysia & Vietnam Menandatangani MoC untuk Memperkuat Kerjasama Ekonomi


Foto: ilustrasi kayu bulat


Industri kayu di Malaysia dan Vietnam telah menandatangani Memorandum of Cooperation (MoC) untuk mengembangkan perdagangan kayu antar kedua negara.

CEO Malaysian Timber Council (MTC), Muhtar Suhaili mengatakan bahwa MoC ini akan memperkuat kerjasama ekonomi antara Malaysia dan Vietnam dan, pada saat yang sama, memberikan peluang bagi produsen kedua negara untuk meningkatkan ekspor dan impor mereka.

“Malaysia berkomitmen untuk lebih mengembangkan industri perkayuannya secara berkelanjutan dan dapat memperoleh manfaat dari penanaman modal asing langsung atau FDI (Foreign's Direct Investment) dari Vietnam yang lebih tinggi di bidang manufaktur furnitur dan akses ke pasar Uni Eropa melalui perjanjian perdagangan bebas,” katanya dalam sebuah pernyataan pada 15 Juni 2022.

Muhtar menyaksikan upacara penandatanganan yang digelar di Ho Chi Minh City, Vietnam, hari ini.

Dia mengatakan tenaga kerja terampil Vietnam dan ketersediaannya di antara penduduk lokal akan menjadi sebuah nilai lebih, selain dengan kedekatannya lokasinya dengan Tiongkok yang menyediakan akses lebih mudah untuk perlengkapan furnitur dan panel kayu.

MoC ini sejalan dengan kesepakatan KTT ASEAN pada tahun 2000 di mana 'Initiative for ASEAN Integration' diluncurkan untuk mengurangi kesenjangan pembangunan dan meningkatkan daya saing ASEAN sebagai kawasan, katanya.

“Ini juga akan melindungi kepentingan kedua negara dari regulasi yang dapat mempengaruhi kepentingan industri kayu Malaysia dan Vietnam,” tambah Muhtar.

Ekspor produk kayu Malaysia ke Vietnam pada tahun 2021 sebesar 38,44 juta dolar AS (sekitar 570 Milyar Rupiah) sedangkan impornya sebesar 148,25 juta dolar AS, yang terdiri dari produk berbahan dasar kayu dari Vietnam.

Di antara lima produk teratas yang diekspor Malaysia ke Vietnam pada tahun 2021 adalah papan partikel (9,35 juta dolar AS), furnitur kayu (7,77 juta dolar AS), papan MDF (5,99 juta dolar AS), kayu gergajian (5,46 juta dolar AS) dan komponen perkayuan dan hasil pertukangan kayu (3,39 juta dolar AS).


Source: TheSundaily

Tentang KAYU

Karena Kayu Lebih Ramah Lingkungan.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama