Kayu Sengon (Albizia Falcataria)

Botanical Name:
Albizia Falcataria

Family Name:
Fabaceae

Di Indonesia lebih dikenal dengan nama kayu Sengon dan penggunaannya sangat mudah ditemui sebagai papan palet, balok bangunan, atau furniture sederhana lainnya. Secara ekonomis, menanam pohon sengon cukup populer di kalangan investor kayu dan bisnis agraria karena pohon Sengon bisa tumbuh bersama dengan tanaman komoditas lain seperti misalnya tanaman kopi. 

Akan tetapi di pasar internasional, jenis kayu ini kurang populer sebagai bahan furniture.
Kayu Albasia memiliki karakter ringan, serat lurus, warna cerah, tapi tetap tangguh.


Pohon
Pohon Albasia bisa tumbuh hingga ketinggian 30-40 meter dengan diamater batang pohon hingga 40 sentimeter. Pohon Albasia tumbuh relatif lebih cepat. Dalam waktu 5 tahun diameter batang pohon bisa mencapai 25 sentimeter.

Warna Kayu
Warna kayu sebagian besar putih pucat pada kayu gubal, dan agak coklat kemerahan ke arah kuning pada bagian kayu terasnya.

Kepadatan Kayu
Kayu Albasia termasuk golongan kayu lunak dengan kepadatan antara 250 - 320 kg/m3. Ini menjadi salah satu keuntungan menggunakan kayu Albasia karena strukturnya lumayan kuat, tapi ringan.

Proses Mesin dan Konstruksi
Sangat mudah untuk dikerjakan baik dengan mesin atau peralatan manual. Mudah dibentuk, dibalik, atau diukir akan tetapi cukup mudah untuk pecah atau retak apabila dikerjakan dengan tekanan pengerjaan terlalu tinggi.
Kayu Albasia memiliki banyak kegunaan. Beberapa dipakai sebagai bahan baku kayu lapis, isian blockboard, isian pintu, atau pelebaran papan lainnya.

Kebutuhan kayu Albasia terus meningkat setiap tahun dan persyaratan legalitas kayu juga semakin ketat. Saat ini beberapa pengelola hutan Albasia sedang bekerja untuk mendapatkan sertifikat FSC untuk kayu Albasia.

Eko HIDAYAT

Profesional dalam industri kayu dan bisnis terkait furniture | Founder tentangkayu.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama