Finishing Food Grade


Pemilihan jenis bahan dan aplikasi finishing untuk produk yang berhubungan langsung dengan makanan ternyata lebih rumit dibandingkan finishing untuk furniture kayu. Selain harus lebih kuat secara fisik, jenis bahan kimia yang harus dihilangkan juga jauh lebih banyak.
Jenis finishing ini dikenal dengan istilah Food-Grade, sesuai dengan fungsinya. Semua jenis produk yang dipakai pada saat persiapan, proses maupun penyimpanan makanan menjadi bagian dari produk yang perlu diperiksa.

PHYSICAL PROPERTIES
Untuk mengetahui dan memastikan bahwa jenis finishing pada sebuah produk memenuhi syarat sebagai food-grade, kita bisa lakukan beberapa pengujian secara fisik. Tentu saja untuk hasil yang paling akurat kita bisa lakukan di sebuah laboratorium khusus dengan alat yang khusus. Bagaimana kita bisa lakukan pengujian tersebut dengan cara yang lebih praktis?

1. Daya Ikat
Finishing perlu memiliki daya ikat yang baik terhadap permukaan kayu agar tidak mudah terkelupas terbawa makanan pada saat proses persiapan makanan maupun penyajian. Sepengetahuan tentangkayu.com saat ini belum ada standar khusus tentang metode pengujian daya ikat sebuah finishing. Ada sebuah metode khusus yang dilakukan oleh retail terkenal untuk pengujian daya ikat.
Gunakan sebuah selotip selebar 5cm dan rekatkan pada permukaan finishing sepanjang 12-15 cm dan tekan dengan jari sehingga seluruh permukaan selotip melekat dengan benar. Kemudian tarik perlahan ujung selotip dengan kekuatan kira-kira 125-140Newton/25mm. Finishing yang baik seharusnya tidak terkelupas pada saat penarikan. Salah satu contoh jenis selotip yang baik untuk pengujian ini adalah merek 3M produk Nr. 6893.

2. Daya tahan terhadap goresan
Ini tidak berarti anti gores terhadap benda keras seperti pisau, garpu atau benda tajam lainnya. Metode praktis pengujian dengan menekan sebuah bola baja diameter 1mm pada permukaan finishing. Arah penggoresan harus melintang serat kayu. Kedalaman dan bekas goresan akan memperlihatkan seberapa besar daya tahan finishing.

3. Daya tahan warna (dari resiko terhapus)
Pengujian ini ditujukan terutama untuk jenis finishing cat berwarna. Warna finishing harus tetap tinggal di permukaan kayu. Hampir sama dengan fungsi penghapus pensil, pengujian bisa menggunakan alat kayu berdiameter 16mm yang ujungnya dibulatkan sehingga mendekati bentuk jari telunjuk. Kemudian ujung tersebut dibalut dengan kain katun yang lembut.
Sesuai standar internasional IOS-105-X12, ujung 'jari' tersebut digerakkan maju mundur di atas permukaan finishing selama beberapa kali dengan beban 9 Newton. Ketahanan warna finishing ditentukan dengan besarnya warna yang terkelupas dan menempel pada kain.


CHEMICALS REQUIREMENTS
Bagi konsumen Eropa ataupun Amerika, pengujian kimia jauh lebih penting daripada pengujian fisik karena efek samping pengujian kimia yang berpengaruh bagi kesehatan manusia. Bahan kimia (finishing) pada furniture yang berhubungan langsung dengan makanan harus bebas dari bahan-bahan kimia berbahaya.

Chopping board - IKEA

Beberapa indikator terhadap bahan finishing yang aman untuk produk yang berhubungan langsung dengan makanan:
1. Analisa sensor: Oil tanpa warna ataupun aroma yang sangat ringan.
2. Heavy metal termasuk Lead & Cadmium (<1mg/kg); Mercury & Arsenic (<0.1mg/kg)
3. PAHs (Polycyclic Aromatic Hydrocarbons) termasuk Benz(e)pyren, Benz(a)pyren, Perylene, Benzo(ghi)perylene, Anthanthren, Debenzo(a,h)anthancen dengan total Max. 25 µg/kg 4. Solvent residues termasuk Benzene, Toluene, Ethylbenzene, gabungan unsur Xyloles, Chloroform, 1.1.1.-Trichlorethan, Tetrachlormethan, Trichorethen, Tetrachlorethen dengan level Not Detectable atau <1 mg/kg. Kecuali Toluene & Ethylbenzene Max. 10 mg/kg.

Terlihat sangat sulit bagi kita untuk menghindari berbagai bahan kimia tersebut karena kita bisa menemukannya dengan mudah pada bahan-bahan yang kita gunakan sehari-hari. Namun kembali lagi pertanyaan kita ajukan bagi anda produsen produk terkait, terutama talenan (chopping board): Apakah perubahan strategi pemasaran dan perhatian terhadap konsumen harus segera dilakukan sehubungan dengan bahan finishing? Dan kepada kita sebagai konsumen, sudahkah anda memastikan bahwa produk yang anda pakai saat ini sudah 'sehat'?

Eko HIDAYAT

Profesional dalam industri kayu dan bisnis terkait furniture | Founder tentangkayu.com

6 Komentar

  1. the best solution partner....please visit our website : www.sherwin-williams.com
    futher info : +628175106999 Mr Andy Santosa

    BalasHapus
  2. Bermanfaat sekali artikenya Pak..
    Ada rekomendasi merek nggak pak? saat ini saya lagi butuh

    Terima kasih sebelumnya..:)

    BalasHapus
  3. Jadi... untuk perabot kayu yang berhubungan langsung dengan makanan, lebih baik jika tanpa finishing.

    BalasHapus
  4. utk industri mainan anak dari kayu juga harus dipastikan aman utk user yakni anak2

    BalasHapus
  5. bagaimana cara memastikan produk kayu itu aman utk kita?

    BalasHapus
  6. @Niaga Mebel: Tanpa finishing juga belum menjamin lebih aman, karena pada beberapa jenis kayu, ada proses pengawetan dengan cara pencelupan ke dalam bahan kimia untuk mencegah kayu dari serangan serangga pemakan kayu.

    @baju bayi: setuju sekali, terutama anak balita

    @Moment: Aman dalam hal bahan kimia? Yang paling akurat adalah dengan melakukan tes bahan finishing untuk kayu.

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama