Kayu Mahoni telah dikenal luas di Indonesia sebagai salah satu bahan baku favorit dalam industri furniture dan kerajinan kayu, khususnya ukiran. Warnanya yang elegan coklat kemerahan, teksturnya yang halus, serta mudah dalam pengerjaannya. Namun demikian, ada banyak fakta menarik tentang Mahoni yang mungkin belum anda ketahui.

Furniture mahoni biasanya diwarna agak coklat gelap kemerahan sesuai dengan nada warna kayu/img: Antique.
Berikut ini 10 fakta spesial tentang Kayu Mahoni yang mungkin belum Anda ketahui.
1. Asal Usul
Kayu mahoni merupakan bagian dari spesies Swietenia, yang tumbuh alami di wilayah Bahama, Kuba, Jamaika, dan pulau Karibia lainnya. Mahoni baru mulai masuk ke Asia Tenggara — termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina pada awal abad ke-20. Tanaman ini dibawa oleh pihak kolonial sebagai tanaman bayangan, konservasi, dan reforestasi.
2. Dipakai untuk Membuat Alat Musik
Kayu mahoni memiliki kualitas akustik yang sangat spesial sehingga sering digunakan untuk bahan membuat alat musik kelas dunia seperti gitar dan ukulele, kayu ini mampu menghasilkan suara hangat dan keseimbangan yang nyaris sempurna.
3. Pertumbuhan Lambat
Mahoni memerlukan 20–30 tahun untuk tumbuh sempurna dan layak ditebang dengan diameter 90 sentimeter, sehingga kayu mahoni tua sangat berharga dan memerlukan pengelolaan sumber daya yang bijak.
4. Wood of Kings
Kayu mahoni juga dikenal sebagai 'Kayunya Raja', bukan berarti sebagai kayu yang berkualitas paling tinggi, tetapi karena menjadi bahan yang sangat dicari, mewah, dan disukai oleh bangsawan, kaum elit, dan pembuat furniture ulung di Eropa selama abad ke-18 dan ke-19.
5. Pola Garis Pita (ribbon stripes)
Kayu mahoni memiliki corak kayu dengan ciri khas yang disebut 'Ribbon Stripes' atau pola garis pita. Pola ini sangat dihargai dan dramatis secara visual oleh sebagian besar penggemar kayu mahoni, dan terjadi akibat fenomena alami dalam pola pertumbuhan pohon yang disebut serat yang saling mengunci (interlocked grain).
Efek ribbon stripes ini juga akan lebih terlihat ketika penggergajian log menggunakan metode quartersawn, di mana lingkaran tahun tegak lurus dengan permukaan papan kayu.
6. Status "Primadona Kedua"
Kayu jati memang lebih superior, dan kayu mahoni menjadi primadona kedua di pasaran kayu karena kualitasnya yang mendekati jati, sehingga cukup populer di Jepara sebagai bahan baku utama furniture klasik untuk bahan ukiran, sebagai alternatif dari kayu jati.
7. Pohon Peneduh Bersejarah
Sejak era kolonial Belanda, pohon mahoni banyak ditanam di pinggir jalan sebagai pohon peneduh yang kokoh, menambah kesan megah pada lanskap kota.
8. Semakin Tua Semakin Gelap
Warna kayu mahoni akan menjadi semakin gelap dan mengkilap seiring bertambahnya usia furniture dan paparan cahaya, memberi nilai tambah pada furniture menjadi semakin elegan seiring berjalannya waktu.
9. Digemari Industri Kapal
Mahoni memiliki pori-pori kecil dan serat padat, sehingga tidak mudah menyerap air. Ini membuatnya lebih tahan terhadap pembusukan dan perubahan bentuk di lingkungan laut. Kayu mahoni banyak digunakan pada bagian interior kabin kapal seperti panel dinding dan trim interior.
---

Furniture mahoni biasanya diwarna agak coklat gelap kemerahan sesuai dengan nada warna kayu/img: Antique.
Berikut ini 10 fakta spesial tentang Kayu Mahoni yang mungkin belum Anda ketahui.
1. Asal Usul
Kayu mahoni merupakan bagian dari spesies Swietenia, yang tumbuh alami di wilayah Bahama, Kuba, Jamaika, dan pulau Karibia lainnya. Mahoni baru mulai masuk ke Asia Tenggara — termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina pada awal abad ke-20. Tanaman ini dibawa oleh pihak kolonial sebagai tanaman bayangan, konservasi, dan reforestasi.
2. Dipakai untuk Membuat Alat Musik
Kayu mahoni memiliki kualitas akustik yang sangat spesial sehingga sering digunakan untuk bahan membuat alat musik kelas dunia seperti gitar dan ukulele, kayu ini mampu menghasilkan suara hangat dan keseimbangan yang nyaris sempurna.
3. Pertumbuhan Lambat
Mahoni memerlukan 20–30 tahun untuk tumbuh sempurna dan layak ditebang dengan diameter 90 sentimeter, sehingga kayu mahoni tua sangat berharga dan memerlukan pengelolaan sumber daya yang bijak.
4. Wood of Kings
Kayu mahoni juga dikenal sebagai 'Kayunya Raja', bukan berarti sebagai kayu yang berkualitas paling tinggi, tetapi karena menjadi bahan yang sangat dicari, mewah, dan disukai oleh bangsawan, kaum elit, dan pembuat furniture ulung di Eropa selama abad ke-18 dan ke-19.
5. Pola Garis Pita (ribbon stripes)
Kayu mahoni memiliki corak kayu dengan ciri khas yang disebut 'Ribbon Stripes' atau pola garis pita. Pola ini sangat dihargai dan dramatis secara visual oleh sebagian besar penggemar kayu mahoni, dan terjadi akibat fenomena alami dalam pola pertumbuhan pohon yang disebut serat yang saling mengunci (interlocked grain).Efek ribbon stripes ini juga akan lebih terlihat ketika penggergajian log menggunakan metode quartersawn, di mana lingkaran tahun tegak lurus dengan permukaan papan kayu.
6. Status "Primadona Kedua"
Kayu jati memang lebih superior, dan kayu mahoni menjadi primadona kedua di pasaran kayu karena kualitasnya yang mendekati jati, sehingga cukup populer di Jepara sebagai bahan baku utama furniture klasik untuk bahan ukiran, sebagai alternatif dari kayu jati.
7. Pohon Peneduh Bersejarah
Sejak era kolonial Belanda, pohon mahoni banyak ditanam di pinggir jalan sebagai pohon peneduh yang kokoh, menambah kesan megah pada lanskap kota.
8. Semakin Tua Semakin Gelap
Warna kayu mahoni akan menjadi semakin gelap dan mengkilap seiring bertambahnya usia furniture dan paparan cahaya, memberi nilai tambah pada furniture menjadi semakin elegan seiring berjalannya waktu.
9. Digemari Industri Kapal
Mahoni memiliki pori-pori kecil dan serat padat, sehingga tidak mudah menyerap air. Ini membuatnya lebih tahan terhadap pembusukan dan perubahan bentuk di lingkungan laut. Kayu mahoni banyak digunakan pada bagian interior kabin kapal seperti panel dinding dan trim interior.
---