Di tengah maraknya teknologi digital dan permainan virtual, seorang pengrajin kayu bernama Erik Curtis menghadirkan sentuhan klasik yang mengagumkan: sebuah papan catur terbuat dari kayu solid yang dilaminasi, tak hanya indah secara visual, tetapi juga fungsional dengan laci penyimpanan tersembunyi.

Papan catur bernilai seni tinggi dibuat dari kayu Maple dan Walnut/img: finewoodworking
Papan catur ini diperkenalkan melalui artikel di majalah ternama Fine Woodworking, dan langsung menarik perhatian para penggemar kerajinan tangan serta pecinta catur di seluruh dunia. Pada artikel tersebut, Erik menjabarkan secara jelas langkah demi langkah pembuatan papan catur, termasuk dengan detail bahan kayu, gambar kerja, dan setiap proses penting di dalam pertukangan kayu.
Pola Kayu Geometris
Erik memilih dua jenis kayu utama: kayu Maple yang berwarna terang dan kayu Walnut yang berwarna coklat kopi. Pilihan bahan tersebut bukan hanya soal estetika, tetapi juga mempertimbangkan kestabilan kayu secara struktural.
Dia menjelaskan cukup detil soal bagaimana laminasi kayu dilakukan, yang dimulai dengan membelah kayu dengan lebar sekitar 50mm, hingga cara membersihkan sisa lem pada sambungan yang mengering. Lalu dengan langkah hati-hati soal pemotongan laminasi pada arah memotong serat sehingga tiap blok berukuran sama atau bujursangkar.
Dengan teknik penyusunan yang hati-hati, ia menyusun pola kotak-kotak catur dari potongan kayu dengan sangat hati-hati dan ketelitian tinggi. Hasilnya adalah papan catur dengan tampilan halus dan simetris, seolah dibuat oleh mesin presisi tinggi.
Kotak Penyimpanan Bermagnet
Bagian ini merupakan kotak penyimpanan yang kelihatan elegan, dirancang untuk menyimpan buah catur saat tidak digunakan namun mudah diakses. Erik menggunakan kayu Walnut untuk seluruh dindingnya, termasuk penyekat di tengah. Namun untuk papan dasarnya menggunakan bahan plywood.
Yang menarik adalah penggunaan magnet sebagai pengunci antara papan dan kotak saat kondisi terturup, menciptakan sistem yang kokoh, namun fleksibel pergerakan kotak ini, dan tentunya terhadap kelembaban di dalam ruangan.
Menurut Erik, pekerjaan papan catur ini sangat cocok bagi para pengrajin pemula maupun menengah. Selain mengajarkan teknik dasar seperti pemotongan presisi, perekatan, dan penyambungan, pekerjaan ini juga menawarkan hasil akhir yang bernilai seni tinggi. Bahan baku yang dibutuhkan relatif sedikit — hanya papan berukuran sekitar 22x2 cm dengan panjang sekitar 60 cm untuk tiap jenis kayu — membuatnya terjangkau bagi kebanyakan penggemar pekerjaan kayu.
Di Indonesia bisa menggunakan kombinasi antara kayu Eboni dan kayu Sungkai, sebagai bahan alternatif.
---

Papan catur bernilai seni tinggi dibuat dari kayu Maple dan Walnut/img: finewoodworking
Papan catur ini diperkenalkan melalui artikel di majalah ternama Fine Woodworking, dan langsung menarik perhatian para penggemar kerajinan tangan serta pecinta catur di seluruh dunia. Pada artikel tersebut, Erik menjabarkan secara jelas langkah demi langkah pembuatan papan catur, termasuk dengan detail bahan kayu, gambar kerja, dan setiap proses penting di dalam pertukangan kayu.
Pola Kayu Geometris
Erik memilih dua jenis kayu utama: kayu Maple yang berwarna terang dan kayu Walnut yang berwarna coklat kopi. Pilihan bahan tersebut bukan hanya soal estetika, tetapi juga mempertimbangkan kestabilan kayu secara struktural.
Dia menjelaskan cukup detil soal bagaimana laminasi kayu dilakukan, yang dimulai dengan membelah kayu dengan lebar sekitar 50mm, hingga cara membersihkan sisa lem pada sambungan yang mengering. Lalu dengan langkah hati-hati soal pemotongan laminasi pada arah memotong serat sehingga tiap blok berukuran sama atau bujursangkar.
Dengan teknik penyusunan yang hati-hati, ia menyusun pola kotak-kotak catur dari potongan kayu dengan sangat hati-hati dan ketelitian tinggi. Hasilnya adalah papan catur dengan tampilan halus dan simetris, seolah dibuat oleh mesin presisi tinggi.
Kotak Penyimpanan Bermagnet
Bagian ini merupakan kotak penyimpanan yang kelihatan elegan, dirancang untuk menyimpan buah catur saat tidak digunakan namun mudah diakses. Erik menggunakan kayu Walnut untuk seluruh dindingnya, termasuk penyekat di tengah. Namun untuk papan dasarnya menggunakan bahan plywood.
Yang menarik adalah penggunaan magnet sebagai pengunci antara papan dan kotak saat kondisi terturup, menciptakan sistem yang kokoh, namun fleksibel pergerakan kotak ini, dan tentunya terhadap kelembaban di dalam ruangan.
Menurut Erik, pekerjaan papan catur ini sangat cocok bagi para pengrajin pemula maupun menengah. Selain mengajarkan teknik dasar seperti pemotongan presisi, perekatan, dan penyambungan, pekerjaan ini juga menawarkan hasil akhir yang bernilai seni tinggi. Bahan baku yang dibutuhkan relatif sedikit — hanya papan berukuran sekitar 22x2 cm dengan panjang sekitar 60 cm untuk tiap jenis kayu — membuatnya terjangkau bagi kebanyakan penggemar pekerjaan kayu.
Di Indonesia bisa menggunakan kombinasi antara kayu Eboni dan kayu Sungkai, sebagai bahan alternatif.
---