
Caption
Pengeringan kayu adalah proses penting yang harus dilakukan sebelum kayu digunakan untuk berbagai keperluan, seperti furniture atau konstruksi bangunan. Berikut adalah 10 hal yang perlu diketahui tentang pengeringan kayu, terutama bagi pemula.
1. Kayu Itu Basah
Pohon yang baru ditebang mengandung banyak air, bahkan berat kandungan airnya bisa hampir sama dengan berat kayu murninya. Untuk itulah, kayu hasil pembelahan dari pohon yang baru ditebang harus dikeringkan. Proses pengeringan mengurangi kadar air ini bertujuan agar kayu menjadi lebih stabil, tidak melengkung, atau retak saat kayu mengalami pengeringan secara alami atau karena pengaruh lingkungan di sekitarnya.
2. Kadar Air (Moisture Content - MC)
Kadar air atau kelembaban kayu adalah persentase air yang terkandung di dalam kayu dibandingkan dengan berat kayu yang sudah kering. Kayu yang baru dibelah memiliki kadar kelembaban yang tinggi (sekitar 40%-100%), dan kayu biasanya dikeringkan hingga kadar airnya mencapai 8%-12%.
3. Pengeringan Alami
Pengeringan alami atau ada yang menyebutnya pengeringan di udara terbuka adalah metode yang paling sederhana dan tidak membutuhkan alat khusus. Kayu ditumpuk di tempat yang berventilasi baik, misalnya di luar ruangan, dengan menggunakan palet agar papan kayu tidak bersentuhan langsung dengan tanah. Proses ini memakan waktu berbulan-bulan tergantung cuaca dan ketebalan kayu.
4. Pengeringan dengan Kiln (Kiln Drying)
Ruang khusus untuk pengeringan kayu (Kiln Drying) digunakan untuk mengeringkan kayu secara cepat dengan cara mengontrol suhu, kelembaban, dan aliran udara. Metode ini lebih cepat dibandingkan pengeringan udara, tetapi memerlukan biaya karena investasi kiln dan bahan bakar dalam proses pengeringan yang mahal.
5. Lebih Lambat Lebih Baik
Pengeringan yang lebih cepat terkesan lebih efisien, akan tetapi mengeringkan kayu terlalu cepat, yang berarti 'memaksa' air keluar lebih cepat dari dalam kayu dapat menyebabkan keretakan, melengkung, hingga pecah. Oleh karena itu, pengeringan yang lambat lebih disarankan agar kayu tetap stabil dan tidak rusak.
6. Alat Ukur Kelembaban Kayu
Sebaiknya jangan menebak apakah kayu Anda kering atau tidak, namun gunakan MC meter. Alat ukur kelembaban kayu (MC meter) adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar air atau kelembaban kayu dengan akurasi tinggi. Dengan alat ukur ini, kita bisa mengetahui kapan kayu sudah cukup kering. Ini penting agar kayu yang digunakan tidak terlalu lembab atau terlalu kering.
7. Kayu bisa 'Bergerak'
Kayu akan mengembang atau menyusut seiring dengan perubahan kelembaban atau kadar air di dalamnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengeringkan kayu secara merata. Bukan hanya bagian permukaannya saja, tetapi juga bagian yang lebih dalam, karena jika satu bagian kayu mengering lebih cepat daripada bagian lainnya, kayu bisa 'bergerak' atau berubah bentuk menjadi melintir, melengkung atau retak, hingga pecah.
8. Penampang Kayu perlu Disegel
Pori-pori kayu berbentuk seperti pipa jika dilihat dengan mikroskop, dan sisi penampang kayu seperti kumpulan seluruh ujung pipa, karena itulah bagian penampang kayu lebih cepat kehilangan kelembabannya. Untuk menghindari hal ini, sebaiknya ujung kayu 'disegel' atau ditutup dengan bahan khusus agar kelembaban di ujung kayu berkurang lebih lambat, sehingga mencegah keretakan (cracking).
9. Gunakan Klos untuk Penyusunan Kayu
Agar kayu bisa kering dengan baik, susun kayu dengan jarak antar lapisan yang cukup. Gunakan klos kayu (stik) untuk memisahkan susunan kayu, sehingga udara yang basah dan udara panas yang akan menarik kelembaban kayu bisa mengalir dengan bebas di antara kayu-kayu tersebut. Penyusunan yang benar akan membantu mempercepat proses pengeringan.
Baca juga:
Penggunaan Stik pada Kiln Dry
10. Waktu Pengeringan Beda Jenis Kayu Belum Tentu Sama
Setiap jenis kayu memiliki sifat fisik yang berbeda (kekerasan, kepadatan), dan hal tersebut mempengaruhi waktu pengeringan. Kayu keras seperti Jati atau Akasia memerlukan waktu pengeringan lebih lama dibandingkan dengan kayu lunak seperti Pinus atau Albasia. Setiap jenis kayu memiliki karakteristik pengeringan yang berbeda, jadi pastikan untuk mengetahui jenis kayu yang Anda proses.
Dengan mengikuti prinsip-prinsip dasar ini, Anda bisa mengeringkan kayu dengan efektif tanpa merusaknya. Pengeringan kayu yang tepat akan membuat hasil akhir lebih awet dan berkualitas, baik untuk proyek furniture maupun kerajinan kayu lainnya.
---