
Karena itu, penting bagi setiap pabrik atau bengkel kayu untuk menerapkan standar keselamatan kerja yang ketat, selalu menganjurkan pekerja untuk mengenakan peralatan keamanan, salah satunya dengan membuat papan tanda keselamatan atau rambu keselamatan di area produksi.
Pada rambu keselamatan biasanya juga terdapat penjelasan singkat dan instruksi yang jelas untuk mengurangi risiko kesalahan kerja, terutama saat kondisi darurat.
Kenapa Rambu Keselamatan Penting?
Papan atau rambu tanda keselamatan bukan sekadar hiasan dinding atau formalitas belaka. Akan tetapi memiliki fungsi vital sebagai pengingat secara visual tentang potensi bahaya yang ada di sekitar pekerja. Rambu-rambu ini juga memberikan instruksi langsung mengenai jenis alat pelindung diri (APD) apa saja yang wajib digunakan untuk area-area tertentu, dan seringkali ditempatkan di depan gerbang masuk ruang produksi.
Dengan demikian, pekerja akan diingatkan sebelum memasuki ruang bekerja, dan risiko kecelakaan akibat kelalaian atau ketidaktahuan akan bahaya keselamatan dapat diminimalkan. Berikut ini beberapa contohnya:
1. Gunakan Masker
Misalnya area pemotongan kayu biasanya dipenuhi serpihan dan debu halus, sehingga papan tanda bertuliskan “Gunakan Masker” akan mengingatkan pekerja akan bahayanya menghirup langsung udara yang bercampur debu.
2. Wajib Pakai Kacamata Pelindung
Di tempat pemotongan dan pembelahan kayu juga dipasang rambu bergambar orang berkacamata dan tulisan 'Wajib memakai kacamata pelindung' sebelum memulai aktivitas.
3. Kenakan Sarung Tangan
Begitu juga di area mesin bergerak yang memiliki banyak benda dan sudut tajam, tanda peringatan untuk memakai sarung tangan pelindung sangat penting demi menghindari cedera akibat tersangkut mesin.
4. Pakai Ikat Rambut
Terutama bagi pekerja di sekitar mesin bergerak, rambut panjang yang terurai bisa sangat berbahaya.
5. Gunakan Penutup Telinga
Biasanya auditor pabrik akan melakukan pengukuran level kebisingan pada suatau ruang produksi dengan batas maksimum tertentu (sekitar 120 desibel). Tetapi kadang terdapat mesin yang bersuara sangat keras, sehingga pekerja harus tidak memakai pelindung telinga untuk menghindari kerusakan pendengaran.
Papan tanda keselamatan berfungsi sebagai pengingat bahaya di area produksi. Tanda ini membantu pekerja memakai alat pelindung diri yang sesuai.
Letakkan papan tanda di area strategis seperti dekat mesin dan ruang produksi. Pastikan tanda selalu bersih, jelas terbaca, dan diganti bila rusak.
Membangun Budaya Kerja Aman
Selain menghindari risiko bahaya keselamatan kerja, papan tanda keselamatan juga berperan besar dalam membangun budaya kerja yang aman di lingkungan pabrik. Saat seluruh pekerja terbiasa melihat dan mematuhi instruksi yang terpampang, secara tidak langsung mereka ikut menjaga keselamatan rekan kerja di sekitarnya. Ini akan menciptakan suasana kerja yang lebih disiplin dan bertanggung jawab.
Agar efektif, papan tanda keselamatan harus dipasang di titik-titik strategis dan mudah terlihat seperti di pintu masuk ruang produksi, dekat mesin, di setiap area kerja, dan area yang memiliki potensi bahaya lebih tinggi.
Tanda-tanda tersebut juga perlu dirawat, dibersihkan, serta diganti bila mulai rusak atau tulisannya tidak lagi terbaca. Gunakanlah bahan yang yang kuat dan tahan cuaca saat membuat rambu keselamatan agar bisa bertahan lama.
Keberadaan rambu keselamatan saja tidak cukup jika tidak dibarengi dengan edukasi dan briefing keselamatan secara rutin bagi seluruh pekerja. Pelatihan tentang cara penggunaan alat pelindung diri, prosedur darurat, dan pengetahuan tentang simbol-simbol keselamatan perlu dilakukan untuk memperkuat pesan pada rambu keselamatan yang sudah terpasang.
Perlu adanya briefing secara berkala dan teratur, sehingga ketika semua elemen ini berjalan beriringan, pabrik furniture kayu dapat menciptakan lingkungan kerja yang aman, produktif, dan nyaman bagi semua karyawannya.
Investasi untuk menyediakan rambu keselamatan dan penerapan aturan yang tegas tentang keselamatan memang bukan nilai yang kecil, dan bukan hanya soal kepatuhan terhadap aturan ketenagakerjaan, tetapi juga bentuk nyata kepedulian perusahaan terhadap kesejahteraan tenaga kerjanya.
Bahkan pada level tertentu, risiko yang bisa terjadi jika tidak melakukan antisipasi keselamatan kerja yang cukup justru akan mampu merugikan perusahaan dan karyawannya. Karena pada akhirnya, keselamatan kerja bukan sekadar angka statistik atau penghematan biaya, melainkan tentang memastikan setiap orang bisa pulang ke rumah dengan selamat setelah bekerja.
---