
Jenis kayu ini dikenal karena teksturnya yang halus, kekuatan mekanis yang baik, serta kemudahan dalam proses pengerjaan. Kayu Birch banyak digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk furniture, lantai, lapisan interior, peralatan dapur, peralatan musik, hingga bahan baku kerajinan.
Kayu ini umumnya memiliki warna krem pucat hingga cokelat muda, dengan serat lurus dan tekstur halus. Kilau alaminya cukup menarik, menjadikannya populer untuk desain furniture modern dan minimalis. Kayu gubal (sapwood) Birch berwarna putih terang hingga krem, sedangkan kayu terasnya (heartwood) berwarna cokelat muda kekuningan.
Secara fisik, kayu Birch memiliki kepadatan (density) sekitar 650–700 kg/m³ dalam kondisi kering udara. Kayu ini tergolong keras namun tetap elastis, dengan ketahanan lentur dan kekuatan tekan yang cukup baik. Berat jenisnya yang sedang membuatnya stabil untuk berbagai kebutuhan konstruksi ringan hingga menengah.
Diameter batang pohon Birch umumnya berkisar antara 30–60 cm, meskipun pada beberapa jenis dan usia pohon tertentu bisa mencapai 70 cm. Tinggi pohon Birch dapat mencapai 20–30 meter, tergantung spesies dan kondisi tumbuhnya.
Karakteristik kayu Birch
Kayu Birch memiliki tekstur yang halus dan seragam, dan arah serat kayu umumnya lurus, tetapi pada beberapa bagian tertentu bisa sedikit bergelombang. Aspel permukaannya agak berkilau namun tetap terlihat alami.
Pada aspek pengerjaannya dengan mesin maupun peralatan manual, termasuk cukup mudah diolah, dipotong, dipaku, dilem, dan difinishing tanpa banyak masalah. Namun soal ketahanannya terhadap cuaca termasuk kurang baik, terutama saat menghadapi serangan rayap atau jamur, sehingga permukaan kayu Birch harus dilapisi dengan bahan finishing.
Aplikasinya pada produk kayu umumnya digunakan untuk pembuatan furniture premium, flooring, plywood untuk kotak speaker atau produk akustik lainnya, panel dekoratif, dan peralatan dapur karena tampilannya yang bersih serta sifatnya yang mudah dibentuk.
---