Melakukan pekerjaan kayu bagi sebagian besar penggemar kerja kayu dan tukang kayu bisa jadi sebagai hal yang menyenangkan, akan tetapi juga terdapat risiko yang bisa membahayakan keselamatan kerja.
Tidak hanya risiko keselamatan kerja yang diakibatkan oleh peralatan kerja, banyak kemungkinan lainnya yang bisa berdampak langsung terhadap pekerja dan orang di sekitarnya.
Saat mengamplas sebaiknya kenakan sarung tangan
Kami merangkum 10 tips paling penting dan mendasar yang sangat disarankan untuk diterapkan di bengkel kayu, khususnya skala kecil dan menengah yang biasanya menggunakan lebih banyak peralatan manual dan semi otomatis.
1. ALAT SELALU TAJAM
Menggunakan alat yang kurang tajam secara tidak langsung akan 'memaksa' mesin bekerja lebih keras, memproduksi tekanan yang lebih besar, atau tenaga yang lebih banyak untuk mendapatkan hasil yang diharapkan.
Pada pekerjaan dengan alat manual, kondisi tersebut akan membuat tukang kayu cepat lelah dan mengurangi konsentrasi bekerja. Lebih baik ganti alat kerja yang kurang tajam sebelum terlihat hasil pekerjaan kayu yang buruk.
2. KENAKAN APD
Melakukan pekerjaan kayu bisa menimbulkan risiko bahaya dalam berbagai situasi. Suara mesin yang terlalu bising bisa berpengaruh pada pendengaran, debu yang beterbangan dari sisa gergaji bisa menimbulkan ketidaknyamanan pada pernapasan, bahkan gangguan penglihatan jika masuk ke mata. Bahan kimia pada proses finishing bisa berdampak pada iritasi kulit, dan sisa potongan kayu atau peralatan yang berserakan di lantai bisa mengganggu gerakan selama bekerja serta membahayakan kaki.
Mengenakan peralatan keselamatan yang juga dikenal dengan istilah APD (Alat Pelindung Diri) sangat penting dalam setiap aktivitas pekerjaan kayu. Pastikan anda memiliki atau tersedia peralatan berikut di dalam bengkel kayu:
3. KENAKAN PAKAIAN KERJA
Putaran mesin circle saw atau mesin bor menimbulkan angin dan bisa secara tidak sengaja menarik bagian dari baju atau celana yang 'berkibar'. Karena itulah, sebaiknya kenakan pakaian yang fit dan tidak terlalu longgar, namun tetap nyaman.
4. JAGA KEBERSIHAN dan KERAPIHAN BENGKEL
Selalu letakkan benda dan alat kerja pada tempat yang stabil, dan jaga kerapihan di bengkel kayu, bebas dari serpihan kayu atau benda yang tidak perlu untuk mengurangi risiko kecelakaan. Kembalikan alat kerja yang telah digunakan pada tempat penyimpanan agar tidak mengganggu aktivitas kerja kayu.
Jangan lupa memeriksa sistem ventilasi di bengkel kerja berfungsi dengan baik. Sirkulasi udara yang cukup akan meningkatkan kualitas udara di bengkel kerja dan mengurangi penumpukkan bahan yang bisa berbahaya bagi kesehatan (debu, overspray finishing). Pencahayaan yang cukup menjadi salah satu persyaratan utama untuk meningkatkan penglihatan dan mengurangi risiko keselamatan kerja yang disebabkan oleh kurangnya pencahayaan.
5. ATUR PENYIMPANAN PERALATAN
Pastikan peralatan kerja disimpan dengan benar saat tidak digunakan, dan jika ada kabel stopkontak extension, sebaiknya diletakkan pada posisi aman dan tidak mengganggu. Terutama pada power tool, lepaskan sambungan kabel jika sedang tidak digunakan. Dan simpan di tempat yang tidak mudah dijangkau oleh orang yang tidak kompeten menggunakan power tool.
Melakukan pekerjaan kayu memerlukan ketelitian khusus/img: thinkstock
6. POSISI KERJA STABIL
Pentingnya menjaga posisi badan di saat bekerja tidak hanya untuk kualitas hasil kerja, tetapi untuk keselamatan kerja. Jaga keseimbangan dan kestabilan posisi tubuh anda saat menggunakan alat, walaupun alat manual, dan sangat penting saat menggunakan power tool. Hindari posisi tubuh yang terlalu membungkuk atau posisi yang membuat anda tidak nyaman untuk bekerja, karena hal ini dapat mengurangi kontrol Anda dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Demikian pula dengan benda kerja, gunakan klem untuk mengikat benda kerja pada bangku atau meja kerja. Saat anda mencoba meraih benda kerja, lakukan semampunya dan tetap dalam posisi yang memungkinkan. Jangan memaksakan gerakan otot pada posisi yang sulit atau terlalu cepat untuk menghindari peregangan otot.
7. PERIKSA BAHAN YANG DIPROSES
Sebelum melakukan proses pada kayu, periksa jika masih ada paku atau sekrup yang tertancap di dalam kayu. Terutama jika anda bekerja menggunakan kayu reklamasi. Namun pada kayu yang baru juga tetap waspada jika ada kemungkinan hardware yang telah terpasang.
Tidak hanya berpotensi merusak mata gergaji atau pisau mesin, tetapi juga untuk menjaga risiko percikan api. Hal ini akan membantu mencegah terjadinya kecelakaan kerja seperti kickback gergaji atau bahan logam yang terpental.
8. BADAN SEHAT TANPA OBAT & ALKOHOL
Bekerja dengan alat kayu dan power tool perlu konsentrasi tinggi. Jangan lanjutkan bekerja dengan peralatan kayu jika anda merasa lelah atau kurang sehat. Atau jika kondisi sekitar bengkel terlalu bising atau terlalu banyak hal yang bisa membuat anda kehilangan konsentrasi, sebaiknya aktivitas dihentikan segera.
Mengkonsumsi obat-obatan atau minuman beralkohol sebelum bekerja di bengkel kayu bisa membuat kecepatan otot Anda bereaksi lebih lambat. Hal tersebut mengurangi kemampuan Anda untuk fokus pada pekerjaan.
9. PERLENGKAPAN P3K & ALAT PEMADAM
Siapkan selalu peralatan P3K di dalam bengkel. Cairan antiseptik, pembalut luka, dan bahan penting lainnya harus tersedia.
Kayu adalah bahan baku yang mudah terbakar, sediakan pula alat pemadam kebakaran di dalam lingkungan bengkel untuk pencegahan. Dan jika memungkinkan, sebaiknya pasangkan sistem alarm untuk deteksi asap.
10. KESADARAN KESELAMATAN KERJA
Lengkapi diri anda dengan pengetahuan yang memadai terkait keselamatan kerja dan pencegahan kebakaran. Misalnya dengan memahami bagaimana cara mengidentifikasi potensi bahaya, protokol keselamatan kerja, dan pelatihan (drill) dalam situasi darurat.
Penyimpanan bahan kimia seperti cat, thiner, minyak pelumas dan bahan mudah terbakar lainnya perlu dilakukan dengan mengikuti standar keamanan secara umum. Misalnya dengan menjauhkannya dari sumber panas, penanganan secara hati-hati agar tidak membuat iritasi kulit dan gangguan pernafasan.
---
Tidak hanya risiko keselamatan kerja yang diakibatkan oleh peralatan kerja, banyak kemungkinan lainnya yang bisa berdampak langsung terhadap pekerja dan orang di sekitarnya.
Saat mengamplas sebaiknya kenakan sarung tangan
Kami merangkum 10 tips paling penting dan mendasar yang sangat disarankan untuk diterapkan di bengkel kayu, khususnya skala kecil dan menengah yang biasanya menggunakan lebih banyak peralatan manual dan semi otomatis.
1. ALAT SELALU TAJAM
Menggunakan alat yang kurang tajam secara tidak langsung akan 'memaksa' mesin bekerja lebih keras, memproduksi tekanan yang lebih besar, atau tenaga yang lebih banyak untuk mendapatkan hasil yang diharapkan.
Pada pekerjaan dengan alat manual, kondisi tersebut akan membuat tukang kayu cepat lelah dan mengurangi konsentrasi bekerja. Lebih baik ganti alat kerja yang kurang tajam sebelum terlihat hasil pekerjaan kayu yang buruk.
2. KENAKAN APD
Melakukan pekerjaan kayu bisa menimbulkan risiko bahaya dalam berbagai situasi. Suara mesin yang terlalu bising bisa berpengaruh pada pendengaran, debu yang beterbangan dari sisa gergaji bisa menimbulkan ketidaknyamanan pada pernapasan, bahkan gangguan penglihatan jika masuk ke mata. Bahan kimia pada proses finishing bisa berdampak pada iritasi kulit, dan sisa potongan kayu atau peralatan yang berserakan di lantai bisa mengganggu gerakan selama bekerja serta membahayakan kaki.
Mengenakan peralatan keselamatan yang juga dikenal dengan istilah APD (Alat Pelindung Diri) sangat penting dalam setiap aktivitas pekerjaan kayu. Pastikan anda memiliki atau tersedia peralatan berikut di dalam bengkel kayu:
- Masker pelindung debu
- Goggles atau kacamata debu
- Alat pelindung telinga berupa earplug atau earmuff
- Sarung tangan
- Sepatu
3. KENAKAN PAKAIAN KERJA
Putaran mesin circle saw atau mesin bor menimbulkan angin dan bisa secara tidak sengaja menarik bagian dari baju atau celana yang 'berkibar'. Karena itulah, sebaiknya kenakan pakaian yang fit dan tidak terlalu longgar, namun tetap nyaman.
4. JAGA KEBERSIHAN dan KERAPIHAN BENGKEL
Selalu letakkan benda dan alat kerja pada tempat yang stabil, dan jaga kerapihan di bengkel kayu, bebas dari serpihan kayu atau benda yang tidak perlu untuk mengurangi risiko kecelakaan. Kembalikan alat kerja yang telah digunakan pada tempat penyimpanan agar tidak mengganggu aktivitas kerja kayu.
Jangan lupa memeriksa sistem ventilasi di bengkel kerja berfungsi dengan baik. Sirkulasi udara yang cukup akan meningkatkan kualitas udara di bengkel kerja dan mengurangi penumpukkan bahan yang bisa berbahaya bagi kesehatan (debu, overspray finishing). Pencahayaan yang cukup menjadi salah satu persyaratan utama untuk meningkatkan penglihatan dan mengurangi risiko keselamatan kerja yang disebabkan oleh kurangnya pencahayaan.
5. ATUR PENYIMPANAN PERALATAN
Pastikan peralatan kerja disimpan dengan benar saat tidak digunakan, dan jika ada kabel stopkontak extension, sebaiknya diletakkan pada posisi aman dan tidak mengganggu. Terutama pada power tool, lepaskan sambungan kabel jika sedang tidak digunakan. Dan simpan di tempat yang tidak mudah dijangkau oleh orang yang tidak kompeten menggunakan power tool.
Melakukan pekerjaan kayu memerlukan ketelitian khusus/img: thinkstock
6. POSISI KERJA STABIL
Pentingnya menjaga posisi badan di saat bekerja tidak hanya untuk kualitas hasil kerja, tetapi untuk keselamatan kerja. Jaga keseimbangan dan kestabilan posisi tubuh anda saat menggunakan alat, walaupun alat manual, dan sangat penting saat menggunakan power tool. Hindari posisi tubuh yang terlalu membungkuk atau posisi yang membuat anda tidak nyaman untuk bekerja, karena hal ini dapat mengurangi kontrol Anda dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Demikian pula dengan benda kerja, gunakan klem untuk mengikat benda kerja pada bangku atau meja kerja. Saat anda mencoba meraih benda kerja, lakukan semampunya dan tetap dalam posisi yang memungkinkan. Jangan memaksakan gerakan otot pada posisi yang sulit atau terlalu cepat untuk menghindari peregangan otot.
7. PERIKSA BAHAN YANG DIPROSES
Sebelum melakukan proses pada kayu, periksa jika masih ada paku atau sekrup yang tertancap di dalam kayu. Terutama jika anda bekerja menggunakan kayu reklamasi. Namun pada kayu yang baru juga tetap waspada jika ada kemungkinan hardware yang telah terpasang.
Tidak hanya berpotensi merusak mata gergaji atau pisau mesin, tetapi juga untuk menjaga risiko percikan api. Hal ini akan membantu mencegah terjadinya kecelakaan kerja seperti kickback gergaji atau bahan logam yang terpental.
8. BADAN SEHAT TANPA OBAT & ALKOHOL
Bekerja dengan alat kayu dan power tool perlu konsentrasi tinggi. Jangan lanjutkan bekerja dengan peralatan kayu jika anda merasa lelah atau kurang sehat. Atau jika kondisi sekitar bengkel terlalu bising atau terlalu banyak hal yang bisa membuat anda kehilangan konsentrasi, sebaiknya aktivitas dihentikan segera.
Mengkonsumsi obat-obatan atau minuman beralkohol sebelum bekerja di bengkel kayu bisa membuat kecepatan otot Anda bereaksi lebih lambat. Hal tersebut mengurangi kemampuan Anda untuk fokus pada pekerjaan.
9. PERLENGKAPAN P3K & ALAT PEMADAM
Siapkan selalu peralatan P3K di dalam bengkel. Cairan antiseptik, pembalut luka, dan bahan penting lainnya harus tersedia.
Kayu adalah bahan baku yang mudah terbakar, sediakan pula alat pemadam kebakaran di dalam lingkungan bengkel untuk pencegahan. Dan jika memungkinkan, sebaiknya pasangkan sistem alarm untuk deteksi asap.
10. KESADARAN KESELAMATAN KERJA
Lengkapi diri anda dengan pengetahuan yang memadai terkait keselamatan kerja dan pencegahan kebakaran. Misalnya dengan memahami bagaimana cara mengidentifikasi potensi bahaya, protokol keselamatan kerja, dan pelatihan (drill) dalam situasi darurat.
Penyimpanan bahan kimia seperti cat, thiner, minyak pelumas dan bahan mudah terbakar lainnya perlu dilakukan dengan mengikuti standar keamanan secara umum. Misalnya dengan menjauhkannya dari sumber panas, penanganan secara hati-hati agar tidak membuat iritasi kulit dan gangguan pernafasan.
---