Apa itu HSE?
HSE adalah kepanjangan dari Health, Safety, and Environment yang dalam bahasa Indonesia artinya mengenai kesehatan, keselamatan, dan lingkungan. HSE mencakup beberapa hal yang praktis, kebijakan, dan peraturan terkait bagaimana mengurangi bahaya, mencegah terjadinya kecelakaan & cedera di dalam tempat bekerja, dan melakukannya secara berkelanjutan.

Ilustrasi pekerja kayu/img: macrovector/freepik
MENGAPA HSE?
Pengusaha yang cerdas pasti memahami pentingnya tempat bekerja yang sehat dan aman. Bukan hanya untuk kebaikan para pekerja, akan tetapi hal tersebut juga sangat masuk akal.
Bagi usaha berskala kecil, cedera yang terkait dengan aktivitas pekerjaan bisa menimbulkan biaya tak terduga dan efisiensi produksi yang sulit teridentifikasi setelah insiden dalam pekerjaan kayu.
Biaya tak terduga atau tersembunyi tersebut bisa saja termasuk ongkos untuk merekrut pekerja baru sebagai pengganti, penjadwalan ulang penyelesaian pekerjaan yang bisa berakibat tambahan biaya energi, transportasi, dan penalti karena keterlambatan, serta biaya pengobatan diri anda sendiri.
SIAPA SAJA YANG BERTANGGUNGJAWAB?
a. Pemilik Usaha
Pengusaha menjadi orang pertama yang bertanggungjawab untuk memastikan kesehatan dan keselamatan pekerjanya.
Untuk mencapainya, bisa dilakukan beberapa hal berikut:
b. Pengawas
Pengawas, supervisor, mandor, atau manager juga memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim kerja yang berada di bawah pengawasannya memahami dan mematuhi aturan kesehatan & keselamatan kerja.
Selain itu, pengawas juga harus memahami dengan baik risiko-risiko bekerja di dalam areanya sehingga bisa melakukan tindakan-tindakan antisipasi. Misalnya jika seorang pengawas bertugas di area finishing yang terdapat banyak sekali bahan kimia berbahaya dan mudah terbakar, maka dengan melakukan pemeriksaan secara rutin mengenai kondisi kelistrikan, alat pemadam kebakaran, dan rambu larangan merokok merupakan sebuah tindakan pencegahan yang harus dilakukan.
c. Pekerja
Pekerja sendiri juga memiliki tanggungjawab yang sama besarnya, terutama pekerja adalah orang yang akan terdampak langsung.
---
HSE adalah kepanjangan dari Health, Safety, and Environment yang dalam bahasa Indonesia artinya mengenai kesehatan, keselamatan, dan lingkungan. HSE mencakup beberapa hal yang praktis, kebijakan, dan peraturan terkait bagaimana mengurangi bahaya, mencegah terjadinya kecelakaan & cedera di dalam tempat bekerja, dan melakukannya secara berkelanjutan.

Ilustrasi pekerja kayu/img: macrovector/freepik
MENGAPA HSE?
Pengusaha yang cerdas pasti memahami pentingnya tempat bekerja yang sehat dan aman. Bukan hanya untuk kebaikan para pekerja, akan tetapi hal tersebut juga sangat masuk akal.
Bagi usaha berskala kecil, cedera yang terkait dengan aktivitas pekerjaan bisa menimbulkan biaya tak terduga dan efisiensi produksi yang sulit teridentifikasi setelah insiden dalam pekerjaan kayu.
Biaya tak terduga atau tersembunyi tersebut bisa saja termasuk ongkos untuk merekrut pekerja baru sebagai pengganti, penjadwalan ulang penyelesaian pekerjaan yang bisa berakibat tambahan biaya energi, transportasi, dan penalti karena keterlambatan, serta biaya pengobatan diri anda sendiri.
SIAPA SAJA YANG BERTANGGUNGJAWAB?
a. Pemilik Usaha
Pengusaha menjadi orang pertama yang bertanggungjawab untuk memastikan kesehatan dan keselamatan pekerjanya.
Untuk mencapainya, bisa dilakukan beberapa hal berikut:
- Periksa dan perbaiki bagian-bagian tempat kerja yang berisiko menimbulkan bahaya bagi kesehatan & keselamatan pekerja;
- Komunikasikan kepada para pekerja bahaya-bahaya yang bisa timbul saat bekerja;
- Pastikan para pekerja benar-benar memahami bahaya dan risiko tersebut, sekaligus mematuhinya;
- Buat buku panduan dan aturan keselamatan kerja, berikan satu fotokpi pada setiap pekerja;
- Sediakan dan rawat alat pelindung, termasuk pengaman mesin, pakaian kerja, earplug, kacamata google, dan pastikan setiap pekerja memakainya;
b. Pengawas
Pengawas, supervisor, mandor, atau manager juga memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim kerja yang berada di bawah pengawasannya memahami dan mematuhi aturan kesehatan & keselamatan kerja.
Selain itu, pengawas juga harus memahami dengan baik risiko-risiko bekerja di dalam areanya sehingga bisa melakukan tindakan-tindakan antisipasi. Misalnya jika seorang pengawas bertugas di area finishing yang terdapat banyak sekali bahan kimia berbahaya dan mudah terbakar, maka dengan melakukan pemeriksaan secara rutin mengenai kondisi kelistrikan, alat pemadam kebakaran, dan rambu larangan merokok merupakan sebuah tindakan pencegahan yang harus dilakukan.
c. Pekerja
Pekerja sendiri juga memiliki tanggungjawab yang sama besarnya, terutama pekerja adalah orang yang akan terdampak langsung.
- Patuhi peraturan dan persyaratan HSE di tempat bekerja dengan disiplin yang tinggi;
- Gunakan peralatan pelindung diri yang diwajibkan;
- Hindari bermain-main atau perilaku serupa, yang dapat membahayakan orang lain;
- Jangan bekerja jika anda sedang dalam kondisi tidak sehat atau tidak berdaya (misalnya, karena obat-obatan atau alkohol);
- Laporkan kecelakaan dan insiden lainnya (seperti nyaris celaka) kepada atasan Anda;
- Laporkan kepada atasan atau atasan Anda misalnya terlihat hal yang dapat membahayakan orang lain, masalah dengan peralatan atau pakaian pelindung (misalnya jika perlu diperbaiki) atau jika terjadi pelanggaran terhadap peraturan atau lainnya persyaratan terkait HSE.
---