Menguji Kekuatan, Daya Tahan & Keamanan Meja Sesuai Standar Eropa

Salah satu standar Eropa untuk pengujian meja adalah EN 12521:2015, yang menetapkan persyaratan minimum untuk keamanan, kekuatan, dan daya tahan semua jenis meja domestik, salah satu kategori meja yang digunakan untuk keperluan pribadi atau rumah tangga di dalam ruangan (indoor), yang dipakai oleh orang dewasa, termasuk meja yang dilengkapi dengan konstruksi kaca.

Pengujian ini hanya meliputi pengujian secara mekanis pada struktur meja, tidak termasuk jika ada perangkat elektronik di dalam meja atau jika terdapat laci, karena pengujian pada perangkat tersebut perlu mengacu pada standar lainnya.


Tuas penekan dalam posisi horisontal/img:fira-international

Artikel ini dimaksudkan untuk memberikan panduan dan arahan sederhana bagi pembuat furniture meja untuk memastikan produk meja yang sedang Anda rancang dan produksi bisa memenuhi persyaratan uji mekanis tersebut, terutama jika Anda bermaksud untuk mengekspornya ke negara Eropa.

Namun demikian, jika produk tersebut tidak untuk dijual/diekspor ke Eropa, dengan melakukan pengujian dan hasil meyakinkan, hal tersebut akan memberi kepuasan tersendiri pada level kualitas produk Anda dan kepercayaan konsumen. Paling tidak bisa meyakinkan bahwa pemakaian meja akan baik-baik saja.


Persyaratan Umum

Secara umum, dengan model, bahan atau ragam fungsional sebuah meja, secara umum terdapat persyaratan keamanan yang harus dipatuhi. Semua bagian meja yang bersentuhan langsung dengan pengguna (saat digunakan) harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan cedera atau luka pada pengguna, misalnya dengan membuat pingul pada sudut rangka daun meja. Atau jika ada bagian ujung meja yang berbentuk seperti pipa - biasanya jika menggunakan material besi baja atau alumunium - harus tertutup atau dipasang penutup pada ujungnya.

Pada bagian meja yang diberi pelumas untuk membantu kelancaran gerakan meluncur, seperti meja ekstension, harus dirancang agar pengguna meja tidak terpapar saat penggunaan secara normal.

Pengujian mekanis sesuai standar EN 12521:2015 pada dasarnya mencakup tiga bagian penting yaitu 'stability test' atau uji stabilitas, yang lebih menekankan gaya statis arah vertikal, lalu 'horisontal durability test' atau uji daya tahan secara horisontal, 'horisontal static test' atau uji statis (tidak bergerak) secara horisontal.



STABILITY

Uji stabilitas bertujuan untuk memastikan bahwa struktur meja tetap stabil dan kuat saat menahan beban tertentu di atas daun meja. Beban atau gaya tekanan secara vertikal sebagai simulasi misalnya beban seluruh peralatan makan, bahan makanan, komputer, atau benda lainnya. Pengujian ini disebut 'Vertical Static Load' atau uji beban statis/tetap pada arah vertikal

Vertical Static Load ini dilakukan dengan menerapkan beban atau tekanan pada daun meja biasa - meja tanpa ekstension atau tambahan fungsi lainnya - sebanyak 10 kali selama 10 detik setiap kalinya. Posisi penekanan berada di atas permukaan daun meja pada posisi manapun yang dianggap lemah atau memiliki kemungkinan besar untuk gagal, tetapi tidak boleh kurang dari 10 cm dari tepi daun meja (lihat gambar).


Uji beban statis secara vertikal pada ujung meja ekstension/img: Haidaequipment

Besarnya tekanan-pun tergantung dimensi meja:
1. Meja rendah (Tinggi ≤60 cm, dan luas daun meja ≤0,25 m2): 100 kg
Kecuali apabila luas daun meja >0,25 m2, uji beban statis vertikal tidak perlu dilakukan.

2. Meja tinggi (≥60 cm, luas daun meja ≤0,25 m2): 25 kg
Kecuali jika luas daun meja >0,25 m2 besar tekanan 100 kg.

3. Meja tambahan/ekstension (hanya pada daun meja tambahan dengan luas di atas 0,25 m2): 20 kg

Baca juga:
Uji Mekanis Untuk Perabot Tempat Duduk Sesuai Standar EN 581-2 dan BS EN 12520



HORISONTAL DURABILITY

Pengujian daya tahan meja secara horisontal terbilang cukup tangguh dan tidak mudah untuk lulus uji. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh badan penguji internasional, rasio gagal uji 'Horisontal Durability Test' mencapai 31% dari seluruh jumlah produk yang gagal. Jumlah tersebut cukup besar jika mempertimbangkan hanya 4 pengujian utama pada furniture meja.

Tekanan dengan kekuatan setara 50 kg diterapkan pada bagian sisi samping daun meja, dengan jarak 50 milimeter dari ujung paling luar. Setiap tekanan ditahan selama 2 detik, dan diterapkan pada 4 sisi meja (lihat gambar), secara berurutan mulai dari titik A, B, C, dan D.

Penerapan tekanan ini dilakukan sebanyak 5.000 cycle pada setiap sisinya, jadi secara keseluruhan, sebuah meja harus menjalani hingga 20.000 cycle untuk bisa lulus uji.

Durasi inilah yang menjadi bagian paling berisiko dan sulit untuk dilewati. Jika misalnya pada siklus tekanan ke 19.995 kali telah memperlihatkan sambungan pada konstruksi meja atau 'bentuk meja' sudah tidak lagi kokoh atau terlihat sambungan tidak lagi terikat dengan baik, maka hasil pengujian bisa disimpulkan telah gagal.

Bagian konstruksi meja yang menerima dampak paling besar adalah pada sambungan antara kaki meja dengan rel samping. Jika terdapat kekurangan sedikit saja, misalnya jumlah lem tidak cukup, ukuran pen dan lubang tidak tepat atau terlalu longgar, atau bahkan jika ukuran kaki meja dan rel samping tidak bisa menahan tekanan yang berulang, maka kemungkinan besar tidak akan bisa lulus uji.


HORISONTAL STATIC

Titik tekanan pada pengujian ini berada di tengah meja pada sisi panjang dengan beban 50 kg diletakkan di tengah daun meja. Sama dengan uji statis vertikal, besarnya tekanan juga tergantung dimensi meja. Meja rendah dengan tinggi ≤60 cm, dan luas daun meja ≤0,25 m2): 20 kg. Dan jika luas meja lebih besar: 40 kg

Durasi tekanan dilakukan selama 10 detik, sebanyak 10 kali pada tiap sisinya (hanya 2 sisi meja)




Menurut data statistik, dari seluruh hasil pengujian laboratorium yang gagal, sebanyak 23% produk gagal karena masalah stabilitas. Pengujian daya tahan secara horisontal mencakup proporsi paling besar, yaitu 31% mengingat cukup sulit untuk lolos uji bagian ini. Dan uji horisontal statis membuahkan hasil gagal sebanyak 23%. Sementara itu gagal uji karena terdapat celah yang tidak aman sebanyak 15%, dan sisanya 8% adalah sebab lain misalnya komponen menjadi pecah, lem yang terbuka, dan sebagainya.


---

Eko HIDAYAT

Profesional dalam industri kayu dan bisnis terkait furniture | Founder tentangkayu.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama