Jenis Kayu Ini Paling Disukai Untuk Membuat Bidak & Papan Catur

Permainan catur sejak 2 tahun terakhir menjadi semakin diminati dan menjadi sebuah permainan favorit bagi hampir semua kalangan dari pelajar hingga orang dewasa. Mungkin sejak bergulirnya kisah tentang seorang pemain dengan nama akun Dewa Kipas di Chess.com - sebuah platform permainan catur virtual - yang pada Maret 2021 bermain secara offline dengan Grandmaster Catur Indonesia, Irene Kharisma Sukandar dan ditayangkan secara Live oleh lebih dari 1 juta penonton di kanal Youtube milik Deddy Corbuzier.

Serial televisi di jaringan Netflix berjudul The Queen's Gambit juga menambah tingkat popularitas permainan catur di dunia.

Kayu menjadi bahan paling disukai untuk membuat set catur, terutama bidak atau buah catur karena kayu merupakan bahan yang cukup solid, padat, awet, dan memiliki nilai estetika tinggi pada serat dan warna kayu yang beragam. Karena karakteristik inilah, membuat perangkat catur kayu merupakan pekerjaan yang cukup rumit dan melelahkan, serta membutuhkan tingkat keterampilan dan keahlian tinggi.

Set papan dan bidak catur yang kita lihat mungkin terbuat dari 2 jenis kayu yang berbeda. Kayu dengan warna yang gelap, misalnya kayu Eboni atau kayu Sawo dipakai untuk membuat bidak hitam, dan kayu yang berwarna lebih terang, misalnya kayu Maple untuk membuat bidak putih.
Di Inggris mereka biasa menggunakan jenis kayu Boxwood atau Buxus (sejenis tanaman semak/cemara kecil) untuk bidak putih, dan kayu Ebony untuk bidak hitam.

Varian lainnya dibuat dari jenis kayu yang sama, yang umumnya berwarna agak terang seperti kayu Mahoni dengan warna transparan untuk bidak putih, kemudian diberi warna finishing lebih gelap untuk bidak hitam.


Buah catur yang terbuat dari kayu Rosewood/AliCraftsIn


Jenis kayu yang disukai untuk bidak hitam

Kayu Ebony
Kayu Ebony berwarna coklat gelap dengan serat tegas berwarna kehitaman. Termasuk jenis kayu dengan kepadatan yang tinggi antara 1100 - 1300 kg/m3, sehingga jenis kayu ini bisa tenggelam di dalam air. Karena kepadatannya, kayu Eboni bisa dipoles sangat halus walaupun tidak mudah untuk dikerjakan secara manual. Dan karena warnanya yang gelap, bidak catur dari kayu Ebony hanya perlu dipoles dengan bahan finishing bening/transparan.
Termasuk jenis kayu yang sangat mahal karena langka, dan saat ini merupakan jenis kayu yang dilindungi.

Kayu Akasia
Bagian kayu terasnya berwarna gelap kehijauan dan kecoklatan. Memiliki kepadatan agak rendah, tetapi sangat mudah untuk dibentuk dan susunan seratnya cukup lurus dan halus.

Baca juga:
Kayu Akasia (Acacia Mangium)


Kayu Sonokeling (Rosewood)
Berwarna coklat tua agak kemerahan dengan serat yang agak kasar, namun memiliki kepadatan kayu yang tinggi (di atas 600 kg/m3) sehingga tidak mudah pecah saat diukir atau dipahat untuk bidak catur. Agak berminyak seperti kayu Jati, sehingga agak sulit dipoles dengan bahan finishing.

Kayu Black Walnut
Kayu Black Walnut cukup mudah dikerjakan dan tidak mudah pecah. Warna kayu coklat kehitaman, sehingga cocok untuk bidak hitam tanpa diperlukan tambahan warna. Selain bidak catur, kayu Walnut juga umum digunakan untuk bahan papan catur.


Papan catur dibuat dari kayu Black Walnut/SakisTsiogkasWood


Jenis kayu yang disukai untuk bidak putih

Kayu Maple
Kayu Maple memiliki warna off-white ke arah krem dengan semburat merah muda halus dan tekstur yang halus dan rata. Jenis kayu ini memiliki kepadatan cukup tinggi dan tahan lama, serta mudah dikerjakan dengan tangan atau dengan peralatan mesin, terutama pada bentuk lengkungan. Warna kayu Maple sangat terang, karena itu sering dikombinasikan dengan kayu Ebony.

Kayu Boxwood
Termasuk golongan kayu keras yang berwarna kuning kecoklatan. Padat, kuat, dan tahan terhadap pecah dan retak, mudah diproses dengan mesin bubut dan dipahat atau ukiran dengan hasil baik dan halus.

Jenis kayu yang umum digunakan untuk varian bidak catur

Kayu Sawo
Kayu ini lebih umum digunakan untuk membuat ketam manual karena dikenal baik kekerasan dan kepadatannya. Serat kayu sawo sangat halus dan tidak mudah pecah, dengan warna kayu antara coklat kemerahan atau agak gelap. Pada penggunaanya untuk bidak catur, biasanya dipilih warna transparan untuk bidak putih, dan diwarna hitam atau coklat gelap untuk bidak hitam.

Kayu Jati
Tidak ketinggalan jenis kayu yang dikenal mahal dan awet, memiliki kepadatan kayu hingga 700kg/m3 dan sangat baik untuk pekerjaan ukir dan pahat. Terutama untuk bagian ring bubut yang kecil, jenis kayu Jati sangat cocok dan kuat, serta bebas dari risiko pecah atau retak.

Kayu lainnya...
Menurut pengetahuan kami, jenis kayu Mahoni & kayu Sungkai juga cocok untuk digunakan sebagai bahan varian bidak catur. Cukup dengan memberikan warna finishing yang berbeda untuk bidak hitam dan bidak putih. Mungkin belum banyak yang menggunakan kedua jenis kayu tersebut, tetapi secara karakteristik mekanis bisa menjadi produk set catur yang berkualitas tinggi.

Anda mengetahui jenis kayu lain yang umum digunakan untuk membuat set catur dan berkualitas tinggi? Silahkan berbagi informasi yang anda miliki di kolom komentar.

---

Tentang KAYU

Karena Kayu Lebih Ramah Lingkungan.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama