Mengukur Pohon & Memperkirakan Volume Kayu Per Hektar Hutan Tanaman

Berinvestasi dengan menanam pohon pada lahan hutan tanaman atau kebun untuk memperoleh komoditas kayu, misalnya kayu Balsa, kayu Jati, atau kayu Albasia, cukup populer dan merupakan ide yang ramah lingkungan. Sebelum nantinya hasil log kayu atau pohon akan dijual, sebaiknya pahami dahulu bagaimana mengukur pohon dan memperkirakan volume kayu yang bisa dihasilkan, atau volume kayu yang bisa diperdagangkan.

Beberapa pengetahuan dasar tentang cara pengelolaan & perawatan hutan yang baik agar hasil panen (penebangan) nantinya bisa optimal juga tidak kalah pentingnya untuk diketahui.


Pohon Akasia di dalam hutan tanaman


Penjarangan

Pada saat pohon tumbuh lebih tinggi, membutuhkan ruang dan 'makanan' yang lebih banyak. Agar bisa tumbuh dengan sehat dan berkualitas, beberapa pohon harus ditebang untuk memberi ruang lebih banyak saat pohon tumbuh lebih tinggi.
Jarak antar pohon lebih jauh, dan jumlah pohon per hektarnya akan lebih jarang. Jarak antar pohon setelah penjarangan biasanya antara 3 meter hingga 6 meter tergantung dari jenis pohonnya.

Sebelum melakukan penjarangan, Anda perlu merencanakan jalur di dalam lahan untuk kemudahan akses dengan cara memotong beberapa cabang pohon setinggi kepala, dengan panjang jalur sekitar 50 - 100 meter, tergantung luas lahan.


Jarak antar pohon pada hutan tanaman


Plot Perhitungan Jumlah Pohon

Jika anda menghitung jumlah pohon satu-persatu pada seluruh lahan akan menjadi kurang praktis, oleh karena itulah lakukan perhitungan dengan cara membaginya dalam ukuran petak. Misalnya luas lahan 1 hektar (10.000 meter persegi), bisa dimulai dengan membagi per petak 0,01 hektar (100 meter persegi), berarti petak berukuran sekitar 10 x 10 meter.

Langkah-langkah perhitungan:
1. Dari sisi paling luar, ukur jarak 5 batang pohon yang sebaris, misalnya 10,20 meter
2. Lakukan pembagian luas per petak dengan angka tersebut (100 m2 ÷ 10,20 meter = 9,80 meter)
3. Tarik ukuran 9,80 meter dari garis pertama. Langkah ini untuk memastikan luas lahan yang diukur 100 meter persegi.
4. Periksa ada berapa baris pohon pada jarak tersebut. Misalnya terdapat 5 baris, maka jumlah pohon dalam satu petak adalah 5 x 5 pohon = 25 pohon.
5. Jika terdapat beberapa pohon yang rusak atau tidak sehat, kurangi jumlah pohon yang rusak dari total sebelumnya. Misalnya rusak = 2, jadi total pohon yang bisa digunakan = 23 batang pohon per petak 0,01 hektar.


Plot pengukuran per petak dengan luas 100 m² (0,01 hektar)

Jadi jika total luas lahan hutan tanaman mencapai 1,2 hektar dengan kerapatan jumlah pohon yang kurang lebih sama, bisa diperkirakan jumlah pohon yang bisa diperdagangkan.

Luas lahan 1,2 hektar identik dengan 120 petak plot perhitungan,
Total Pohon = 120 petak x 23 = 2.760 pohon

Lahan Produktif
Kondisi lahan sangat bervariasi, tidak selalu berbentuk persegi, permukaan tanah kadang bergelombang dan terjal, atau kadang terdapat area di tengah lahan yang sama sekali tidak bisa ditanami. Untuk mendapatkan perhitungan yang mendekati kondisi sesungguhnya, walaupun luas lahan tertulis 1,2 hektar misalnya, pada umumnya hanya sekitar 85% lahan yang produktif, atau luas sebenarnya di mana pohon bisa tumbuh.

Sehingga luas lahan yang sebaiknya diperhitungkan adalah: 1,2 hektar x 85% = 1,02 hektar (102 petak)

Jumlah pohon pada lahan produktif:
Total: 102 petak x 23 pohon = 2.346 batang pohon.


Mengukur Dimensi Pohon

Pengukuran ini untuk menentukan angka-angka yang akan digunakan untuk menghitung volume rata-rata batang pohon, termasuk DBH (Diameter at Breast Height) dan tinggi pohon yang bisa digunakan.

DBH
Mengukur DBH atau Diameter at Breast Height dimulai sekitar 4,5 kaki (137 cm) dari tanah. Selain karena ukuran diameter pada posisi itu dianggap paling ideal, juga telah diperhitungkan bahwa sebagian besar dari batang pohon di bawah DBH tidak bisa digunakan.

Baca juga:
Ini Caranya Menghitung Volume Kayu Dari Sebuah Pohon


Hal penting yang harus diingat saat mengukur DBH:
  • Selalu gunakan angka pembulatan ke bawah
  • Pohon mati & pohon muda yang berdiameter DBH kurang dari 7 cm tidak perlu diukur
  • Jika posisi pohon mulai bercabang dua (seperti ketapel) berada di bawah garis DBH, pengukuran diameter harus dilakukan pada kedua batang pohon.

Lakukan pengukuran DBH pada beberapa sampling pohon agar bisa diambil hasil rata-rata DBH pada petak dan nantinya pada seluruh lahan hutan. Sampling pengukuran bisa menggunakan metode MIL standard atau berdasarkan prosentase, misalnya 10% dari jumlah pohon.

Di bawah ini merupakan contoh tabel pengukuran DBH dalam satu hektar lahan, dengan menggunakan standar pengambilan sampling MIL-STD-105.
DBH Jumlah Pohon DBH Jumlah Pohon
15 cm 15 35 cm 9
20 cm 34 40 cm 7
25 cm 32 45 cm 4
30 cm 22 50 cm 2
Jumlah pohon yang diukur: 125 pohon (dari total 2.346 pohon)

Dari hasil pengukuran di atas, kita hitung DBH rata-rata dengan cara menjumlahkan diamater semua batang pohon, dibagi dengan junlah pohon.
15cm x 15 batang = 225
20cm x 34 batang = 680
25cm x 32 batang = 800
30cm x 22 batang = 660
35cm x 9 batang = 315
40cm x 7 batang = 280
45cm x 4 batang = 180
50cm x 2 batang = 100

Total ukuran DBH = 3.240 cm
DBH rata-rata = 3.240 cm ÷ 125 pohon = 25,9 cm

Tinggi Pohon
Ukuran tinggi pohon bisa diukur dengan berbagai cara dan alat, misalnya hypsometer. Untuk keperluan perkiraan volume kayu, tentukan ketinggian maksimal atau panjang maksimal batang pohon yang bisa diolah. Atau pertimbangkan jenis pohonnya, dan bentuk pohon yang kadang-kadang tumbuh tidak lurus.

Biasanya sekitar 25-30% dari panjang batang pohon yang harus dibuang atau tidak bisa digunakan setelah penebangan, sehingga jika hasil pengukuran menunjukkan panjang rata-rata 10 meter, maka panjang batang pohon untuk perhitungan volume kayu adalah 9,8 x 70% = 6,86 meter.


Menghitung Volume Kayu

Berdasarkan seluruh data yang telah dikumpulkan, sekarang bisa dilakukan perhitungan volume kayu per hektar atau total luas lahan hutan tanam.

Volume pohon rata-rata:
V = ¼ π x D² x L
V = 0,7854 x 0,259² m x 6,86 m
V = 0,7854 x 0,067 m x 6,86 m
V = 0,3614 m³ (pembulatan ke bawah)
*Untuk perhitungan lebih detil, bisa dilihat pada artikel Rumus Menghitung Volume Log Kayu, Mana Yang Paling Benar?

Jumlah pohon keseluruhan: 2.346 pohon (pada lahan seluas 1,2 hektar)

Volume Kayu yang bisa diperdagangkan:
V = 0,3614 x 2.346 pohon = 848 m³

Volume Kayu per hektar:
V = 848 m³ ÷ 1,2 hektar = 706,6 m³/hektar

---

Eko HIDAYAT

Profesional dalam industri kayu dan bisnis terkait furniture | Founder tentangkayu.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama