Ekspor Produk Kayu dari Vietnam Menurun Karena Inflasi

Ekspor kayu dan produk kayu Vietnam mengalami penurunan akibat dampak inflasi yang tinggi di pasar negara-negara pengimpor di Amerika Utara & Eropa, menurut Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Vietnam.

Nilai ekspor kayu dan produk kayu Vietnam hingga bulan Juni turun 4,9% menjadi sekitar 6 miliar dolar AS dibanding periode yang sama tahun lalu.


Produksi furnitur kayu di pabrik Vietnam

Furnitur kayu merupakan produk utama di dalam komoditi ekspor kayu dan produk kayu selama lima bulan pertama tahun ini di Vietnam. Namun, nilai ekspor tersebut telah menurun karena permintaan global yang melambat.

Dampak pandemi COVID-19, “kebijakan nol COVID” di Tiongkok dan tingginya beberapa biaya penting akibat konflik Rusia-Ukraina menyebabkan banyak negara pengimpor produk kayu dari Vietnam menghadapi inflasi yang tinggi, sehingga konsumen harus memperketat pengeluarannya dan mengurangi permintaan barang-barang non-esensial, furnitur kayu salah satunya.

Faktor-faktor tersebut membuat nilai ekspor kayu dan produk kayu Vietnam anjlok pada semester pertama tahun ini.

Selain itu, turunnya nilai ekspor produk kayu pada S1 tahun 2022 juga disebabkan oleh biaya logistik yang sangat tinggi. Bahkan nilai produk kayu di dalam kontainer yang diekspor ke pasar AS jauh lebih rendah daripada biaya pengiriman. Misalnya, di beberapa pelabuhan AS, ongkos angkut satu peti kemas sekarang sekitar 20.000 dolar AS, atau sekitar 300 juta rupiah (kurs 15.010 rupiah/dolar AS). Sedangkan nilai produk kayu dalam sebuah peti kemas berukuran 40 kaki ini berkisar antara 13.000-15.000 dolar AS.

Biaya pengiriman yang tinggi menyebabkan kecenderungan untuk memindahkan pesanan ke negara tetangga seperti Meksiko untuk memanfaatkan jarak geografis.

Nguyen Chanh Phuong, Wakil Ketua HMCM Fine Arts and Woodworking Association (HAWA) di Vietnam, mengatakan pasar AS menyumbang 60% dari nilai ekspor kayu dan produk kayu Vietnam. Ekspor furnitur kayu Vietnam ke pasar AS sebagian besar merupakan produk murah.

"Inflasi yang tinggi di AS telah menyebabkan kelompok berpenghasilan rendah dan menengah untuk memperketat pengeluaran mereka, menciptakan dampak yang signifikan pada ekspor produk kayu Vietnam", katanya.

Perusahaan-perusahaan industri kayu lokal mulai menunjukkan tanda-tanda kurangnya pesanan dari pasar AS, sementara beberapa pasar besar lainnya, seperti Uni Eropa dan Republik Korea, juga mulai menunjukkan kesulitan akibat inflasi.

Selain itu, Do Xuan Lap, Ketua Asosiasi Kayu dan Hasil Hutan Vietnam, mengatakan masalah industri kayu saat ini adalah bahwa Vietnam perlu mengembangkan sumber bahan baku kayu domestik yang besar dan berkualitas tinggi untuk mempertahankan keunggulan kompetitifnya.

Nguyen Quoc Tri, Direktur Umum Departemen Kehutanan, mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan asosiasi di industri kayu untuk mengatasi masalah penyediaan bahan baku.

Source: VNA

Eko HIDAYAT

Profesional dalam industri kayu dan bisnis terkait furniture | Founder tentangkayu.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama