3 Tipe Engsel Sendok Sesuai Sistem Penutupan Pintu


Engsel sendok banyak digunakan untuk kabinet dapur dan lemari pakaian. Jika anda belum mengetahui 3 tipe engsel sendok berdasarkan sistem penutupannya, penjelasan berikut ini bisa membantu anda mengidentifikasi tipe engsel sendok mana yang saat ini dipakai pada kabinet dapur di rumah.

Free-Swinging:
Engsel sendok tipe Free Swing (baca: Ayun Bebas) adalah model yang paling sederhana di antara jenis engsel sendok. Tidak terdapat mekanisme penutupan atau pegas yang membuat pintu dapat menutup sendiri. Mirip dengan engsel biasa atau engsel kupu-kupu, pintu bisa bebas berayun di seluruh rentang bukaan engsel tanpa menemui hambatan. Pintu yang menggunakan engsel tipe free swing mengandalkan dorongan atau tarikan mekanis untuk bergerak.
Secara fisik agak sulit membedakan tipe engsel Free-Swing dengan tipe lainnya kecuali dengan cara membuka dan menutup engsel. Ada sedikit perbedaan kecil pada plat penghubung rumah engsel dan batang engsel yang agak bergelombang pada merek tertentu.

Self-Closing:
Seperti namanya, engsel sendok yang menutup sendiri secara otomatis menutup pintu dan mencegahnya terbuka. Ini dilakukan secara mekanis melalui desain lengan engsel. Lengan engsel memiliki mekanisme pegas kecil yang mengembalikan engsel ke posisi terbuka atau tertutup. Pegas dirancang dengan hati-hati sehingga ketika pintu dibuka sampai sudut tertentu, tidak ada torsi atau gaya yang cukup untuk menarik pintu.
Proses penutupan hanya terjadi pada "titik kritis" dari lengan engsel. Titik kritisnya adalah pada posisi 10-20 derajat dari pintu yang terbuka sebagian.
Tipe engsel sendok ini paling banyak diketahui digunakan oleh produsen untuk pintu kabinet.





Soft-Closing:
Jenis engsel sendokini memiliki mekanisme redaman hidrolik yang terintegrasi melalui sebuah piston di dalam rumah engsel. Ketika pintu dibiarkan terbuka sebagian dan melewati titik kritis mekanisme penutupan, peredam aktif untuk menutup pintu secara bertahap dan halus. Ini mencegah bantingan yang tidak diinginkan yang dapat merusak furnitur. Piston memberikan ketahanan yang signifikan yang bahkan membuat pintu sulit ditutup paksa. Fitur soft closing ini dianggap sebagai desain self-closing tetapi dengan teknologi tambahan.
Beberapa mekanisme soft-closing memungkinkan penyesuaian pada resistensi redaman atau penutupan. Sistem redaman dapat disesuaikan untuk memiliki resistensi tinggi yang akan membuat waktu penutupan lebih lambat panjang atau resistensi rendah untuk membuat waktu penutupan lebih cepat.
Perabot baru sekarang kebanyakan menggunakan tipe engsel sendok model Soft-Closing. Kebanyakan konsumen muda lebih menyukai pintu dengan sistem penutupan secara hidrolik.

Secara proses pemasangan, tidak ada perbedaan pada ketiga tipe engsel sendok tersebut. Hanya berbeda sedikit pada cara penyetelan posisi pintu.

Eko HIDAYAT

Profesional dalam industri kayu dan bisnis terkait furniture | Founder tentangkayu.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama