Menguji Kekuatan Lem Kayu


Lem kayu dan metode aplikasinya menjadi bagian paling penting dalam proses pekerjaan kayu, terutama kayu untuk furniture.

Sebagai pilihan utama teknis dan metode sambungan, lem kayu berperan sangat besar dalam hal menentukan kekuatan konstruksi kayu. Artikel ini hanya akan membahas jenis lem kayu PVAC (Polyvinyl Acetate) atau lebih dikenal dengan nama lem putih, karena memang warnanya putih.

Untuk melihat seberapa kuat lem yang anda gunakan pada perabot kayu, mari kita lihat beberapa metode yang praktis.

1. Cross Grain - Ilustrasi di bawah adalah pengeleman 2 batang kayu tanpa konstruksi apapun. Setelah lem benar-benar kering, berikan tekanan pada bagian batang yang melintang dengan tekanan secara bertahap dalam beberapa kekuatan dorong yang berbeda.
Dari setiap langkah tersebut, amati pergerekan sambungan dan kondisi terakhir kayu pada saat sambungan terbuka karena tekanan. Dengan menggunakan jenis lem sama dari merek yang berbeda, anda akan menemukan merek tertentu memiliki ketahanan berbeda.

Ilustrasi posisi sambungan


2. Searah Serat - Dari sebatang kayu balok, potong dengan sudut potong kurang lebih 15 - 20 derajat. Lalu sambungkan kembali dua potong kayu tersebut dengan menggunakan lem putih. Sambungan tepat pada bekas gergajian.
Setelah lem benar-benar kering, ikat potongan kayu sehingga tidak bergerak dan lakukan tekanan terhadap sisi lainnya secara bertahap sampai kedua batang kayu tersebut terpisah sebagaimana garis pemotongannya (atau kadang serat kayu ikut terbuka).



3. Perendaman - Cara ini lebih cocok untuk pengetesan lem pada perabot luar ruangan (garden furniture). Dua batang kayu dengan ukuran sama dilapiskan menjadi satu (persis proses laminasi) dan tunggu hingga benar-benar kering.
Lalu kayu laminasi tersebut direndam di dalam air hingga meresapnya air akan mempengaruhi sambungan tersebut. Kualitas lem yang baik biasanya akan bertahan lebih lama.

Tentu saja ada beberapa metode lain yang lebih akurat dan aktual yang bisa anda gunakan. Secara praktis, dari ketiga metode di atas akan dapat segera diketahui jenis lem mana yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan.

Untuk menghasilkan reset yang fair dan jelas, ada beberapa tips khusus yang perlu diperhatikan:
1. Gunakan jenis kayu yang sama dengan kekerasan (density) yang tidak jauh berbeda.
2. Lem kayu normalnya harus dibiarkan kering 24 jam setelah penyambungan, namun ada beberapa merek dan jenis lem putih tertentu yang memiliki 'drying time' berbeda. Sebaiknya ikuti petunjuknya dengan seksama.
3. Ukuran kayu untuk pengetesan juga harus sama agar memiliki tekanan yang relatif setara.
4. Lakukan aplikasi pengolesan lem dengan cara yang sama pada semua kayu yang diuji.
5. Jarak titik tekanan dengan titik pusat sambungan harus sama, sehingga moment yang diterima juga sama.

Eko HIDAYAT

Profesional dalam industri kayu dan bisnis terkait furniture | Founder tentangkayu.com

8 Komentar

  1. terima kasih atas tipsnya. sangat bermanfaat.
    kalau boleh tahu, dari berbagai jenis lem kayu yang umum beredar di pasaran mana yang lebih kuat dan waktu pengeringan lebih cepat?

    BalasHapus
  2. artikel ini sangat bermanfaat sekali buat saya yang seorang pengusaha mebel !!!

    BalasHapus
  3. @Bijaksini: setiap jenis lem kayu dibuat menyesuaikan fungsinya dan di dalamnya terdapat kekurangan & kelemahan masing2. Secara umum lem kayu yang baik adalah yang memerlukan waktu kering lebih lama, karena artinya penetrasi lem ke dalam pori-pori kayu bisa lebih baik.

    BalasHapus
  4. Lem kayu manakah yang terbaik yang ada di pasar. Fox kah?

    BalasHapus
  5. Lem kayu super merk Omega juga bagus Gan jika diaplikasikan untuk jenis kayu. Warna dan kekuatan daya rekatnya bagus banget.

    BalasHapus
  6. Menurut jenis lem cocok untuk trieplek apa ya...

    BalasHapus
  7. kami produsen Lem merk MASTER siap membantu agan2 di usaha furniture

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama