Kayu Gmelina (Gmelina Arborea)

tekstur kayu gmelina Kayu Gmelina, atau dikenal juga dengan nama lokal "jati putih", memiliki nama ilmiah Gmelina arborea. Jenis kayu ini tumbuh cepat dan banyak ditemukan di wilayah tropis seperti Asia Tenggara, seperti India, Sri Lanka, Myanmar, Thailand, Vietnam, termasuk Indonesia.

Karena pertumbuhannya yang cepat dan sifat kayunya yang mudah diolah, kayu Gmelina menjadi pilihan populer untuk kebutuhan industri kayu dan produk kehutanan berkelanjutan.

Kayu Gmelina berwarna kuning muda hingga cokelat terang, agak mirip dengan kayu Pinus, dengan serat lurus dan tekstur sedang. Kepadatan kayu sekitar 400–650 kg/m³, menjadikannya ringan namun cukup kuat.


Karakteristik

Nama ilmiah:
Gmelina arborea

Nama lokal:
Jati putih

Asal:
Asia Selatan dan Asia Tenggara

Pertumbuhan:
Relatif cepat, siap panen dalam 5–10 tahun

Kekerasan kayu:
Keras ringan (hardwood)

Meskipun bukan kayu kelas premium seperti kayu Jati yang sebenarnya (Tectona Grandis), Gmelina memiliki karakteristik fisik yang memadai untuk banyak kebutuhan.

Salah satu keunggulan utama kayu Gmelina adalah kemudahan dalam pengolahan. Kayu ini mudah dipotong, dipaku, dilem, dan diberi finishing. Hal ini menjadikannya sangat digemari oleh pengrajin mebel dan pelaku industri kecil menengah. Banyak produk seperti meja, kursi, lemari, rak, dan berbagai perabot rumah tangga dibuat dari Gmelina karena warnanya yang cerah serta permukaannya yang halus setelah difinishing. Selain itu, Gmelina juga dimanfaatkan dalam produksi veneer dan plywood, karena seratnya yang relatif rata dan mudah merekat.

Meskipun tidak setahan jati asli, Gmelina sangat cocok untuk kebutuhan industri ringan, mebel, plywood, dan produk kerajinan. Di Indonesia, kayu ini semakin diminati karena mudah ditanam, cepat panen, dan bisa mendukung kehutanan rakyat serta restorasi lahan terdegradasi.


---

Eko HIDAYAT

Profesional dalam industri kayu dan bisnis terkait furniture | Founder tentangkayu.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama