Peritel furniture dan produk dekorasi rumah asal Texas, At Home, dilaporkan tengah bersiap untuk mengajukan kebangkrutan di tengah kesulitan keuangan yang memburuk. Menurut laporan New York Post, perusahaan ini mengalami tekanan berat akibat tarif impor barang dari Tiongkok yang melonjak hingga 145%, yang membuat biaya operasional dan harga barang naik drastis.

Gerbang peritel At Home/img: nypost
At Home yang memiliki lebih dari 260 toko di 40 negara bagian AS, gagal membayar bunga utang pada 15 Mei 2025 lalu. Untuk sementara, mereka mencapai kesepakatan penangguhan dengan kreditur hingga 30 Juni 2025, memberi waktu untuk mencari solusi restrukturisasi keuangan.
Kondisi ini memaksa At Home mempertimbangkan relokasi rantai pasoknya dari Tiongkok ke negara-negara seperti India guna menekan biaya impor. Namun, langkah ini belum cukup cepat untuk mengatasi tekanan arus kas yang terus memburuk.
Hingga saat ini, At Home masih beroperasi dan belum secara resmi mengajukan kebangkrutan, tetapi laporan menyebutkan hal itu bisa terjadi dalam beberapa minggu ke depan. Perusahaan juga tengah bekerja sama dengan konsultan keuangan untuk mencari opsi penyelamatan bisnis.
-nypost-

Gerbang peritel At Home/img: nypost
At Home yang memiliki lebih dari 260 toko di 40 negara bagian AS, gagal membayar bunga utang pada 15 Mei 2025 lalu. Untuk sementara, mereka mencapai kesepakatan penangguhan dengan kreditur hingga 30 Juni 2025, memberi waktu untuk mencari solusi restrukturisasi keuangan.
Kondisi ini memaksa At Home mempertimbangkan relokasi rantai pasoknya dari Tiongkok ke negara-negara seperti India guna menekan biaya impor. Namun, langkah ini belum cukup cepat untuk mengatasi tekanan arus kas yang terus memburuk.
Hingga saat ini, At Home masih beroperasi dan belum secara resmi mengajukan kebangkrutan, tetapi laporan menyebutkan hal itu bisa terjadi dalam beberapa minggu ke depan. Perusahaan juga tengah bekerja sama dengan konsultan keuangan untuk mencari opsi penyelamatan bisnis.
-nypost-