Ini 12 Jenis Kayu Termahal Saat Ini, Kayu Jati Nomor Berapa?

Jenis kayu yang paling mahal tergolong kayu yang luar biasa indah, sangat kuat, dan berkualitas unik. Jenis-jenis kayu tersebut telah digunakan untuk membuat furniture yang berkualitas tinggi, instrumen musik, dan berbagai benda seni.



Definisi Kayu Termahal

Banyak sekali faktor yang membuat sebuah jenis kayu menjadi sangat mahal, sehingga nilainya jauh lebih tinggi dari jenis kayu lainnya. Faktor-faktor tersebut meliputi kelangkaan, tingkat pertumbuhan, penampilan, daya tahan, besarnya permintaan, asal geografis atau country of origin, keberlanjutan, kepentingan secara budaya, dan tingkat kesulitan pengolahan kayu.

Kayu Langka
Faktor yang membuat kayu jadi mahal sangat sulit didapat karena sangat langka, ketersediaannya sangat terbatas. Karena habitatnya berkurang, bahkan tidak ada pertumbuhan baru, sehingga kayu menjadi sulit didapat karena jarang tumbuh.

Tingkat Pertumbuhan
Jenis kayu yang tingkat pertumbuhannya lebih lambat, maka kepadatan kayunya akan lebih tinggi, kekerasan dan kekuatannya juga akan bertambah. Ingat tentang definisi 'softwood' dan hardwood', yang cenderung tumbuh di daerah tropis?

Baca juga:
Hardwood dan Softwood, Apa Bedanya?


Tampilan dan Bau
Aspek visual ini mempunyai andil cukup besar pada nilai sebuah jenis kayu. Warna yang seragam, serat indah, dan aroma khusus yang diproduksi oleh kayu tertentu bahkan sangat disukai sebagai bahan utama membuat parfum.

Keawetan & Kualitas
Faktor ini pastinya sangat penting, karena daya tahan kayu terhadap cuaca, serangan serangga, dan kekuatannya untuk menahan beban struktur tentunya menjamin kayu lebih tahan lama dalam setiap aplikasinya.

Asal Geografis
Lokasi tumbuh pohon mempengaruhi nilai jual kayunya. Beberapa jenis kayu hanya bisa tumbuh di negara tertentu karena kondisi geografisnya (cuaca dan daerah pertumbuhan) sehingga biaya logistik untuk ekspor menjadi sangat tinggi.

Keberlanjutan & Aturan Hukum
Jenis kayu yang memerlukan sertifikat khusus dari hutan tanaman, dan apabila terdapat aturan negara tertentu yang tidak mengijinkan pengiriman kayu dalam bentuk gelondongan, akan membuat nilai jual kayu lebih tinggi. Atau karena beberapa faktor lainnya, jenis kayu tertentu digolongkan sebagai kayu yang harus dilindungi dan tidak boleh ditebang atau dijualbelikan.

Nilai Budaya & Sejarah
Jenis kayu bisa terkait erat dengan kebudayaan daerah atau nilai sejarah tertentu. Penebangan pohon jenis tertentu melanggar aturan budaya sehingga berdampak pada penduduk di sekitarnya, situasi ini membuat nilai sebuah jenis kayu lebih tinggi karena sangat jarang.


12 Jenis Kayu Termahal:

1. Rosewood Amazon (Dalbergia Spruceana)
Jenis kayu ini sangat jarang dan dikenal baik karena tampilannya yang sangat menawan. Tekstur kayunya cukup seragam, dan porinya yang terbuka membuat serat kayu menjadi sangat unik.

Kayu ini hanya tumbuh di hutan Amazon antara Brazil, Peru, dan Kolombia sehingga tidak mudah didapat. Sangat baik untuk membuat gitar akustik karena sifat akustiknya yang nyaris sempurna.

2. Ebony Gaboon (Diospyros Crassiflora)
Spesies kayu ini hanya tumbuh di negara Gabon dan Kamerun, biasa disebut juga kayu Ebony Afrika. Bagian tengah kayu Ebony Gabon berwarna hitam legam tanpa variasi warna serat lainnya, kadang-kadang warna coklat tua atau coklat abu-abu. Bagian kayu gubalnya berwarna sangat kontras dan cukup tipis di bagian luar log.

Tekstur kayunya halus dan berkilau alami, membuatnya sangat cocok untuk ornamen musik seperti kunci piano. Sayangnya, jenis kayu ini telah masuk daftar IUCN Red List sebagai jenis kayu yang terancam punah.


Kayu Eboni Gabon/img: Tony Savino

3. African Blackwood (Dalbergia melanoxylon)
Kayu ini termasuk jenis kayu paling mahal karena kepadatannya yang sangat tinggi, karena pertumbuhannya yang sangat lambat di bagian Selatan Gurun Sahara di Benua Afrika. Kayu African Blackwood mengandung minyak alami yang bisa membantu peralatan kayu terhindar dari karat.

4. Red Sandalwood (Pterocarpus santalinus)
Kita mengenalnya sebagai kayu Cendana, sering digunakan dalam industri kosmetik, khususnya parfum. Kayu ini menjadi salah satu kayu termahal di dunia karena minyaknya. Minyak Cendana sangat banyak dicari karena aromanya yang kaya, lembut, dan tahan lama.

Habitat asli kayu Cendana berada di Asia dan jumlahnya makin sedikit sebagai akibat dari eksplorasi yang berlebihan, terutama di Tiongkok.

5. Bubinga (Guibourtia spp.)
Kayu Bubinga berasal dari benua Afrika, berwarna ungu hingga merah jambu. Dikenal juga dengan nama African Rosewood, pohonnya tumbuh di negara Gabon, Kamerun, dan Pantai Gading di Afrika. Pohon Bubinga bisa tumbuh hingga diameter 1,5 meter sehingga selembar penampangnya bisa dijadikan daun meja utuh tanpa sambungan.

Kayu Bubinga sangat kuat dan keras, mampu menumpulkan pisau mesin atau peralatan tukang kayu lebih cepat. Kayu ini juga banyak digunakan untuk membuat vinir, furniture premium, dan produk khusus lainnya.


Pori kayu Bubinga dan warna merah jambu/img: M.A.G

6. Pink Ivory (Berchemia zeyheri)
Pink Ivory wood atau kayu gading merah muda memiliki kilau alami yang indah. Kayu ini sering digunakan untuk gagang pisau, tongkat biliar, dan beberapa perabot ukiran. Akan tetapi, sulit untuk mengerjakan kayu gading merah muda pada papan, karena kayu tersebut rentan sobek saat diratakan.

Salah satu alasan kayu ini menjadi termahal karena kayu gading merah memiliki makna budaya yang sangat dalam bagi kaum Zulu di Afrika Selatan, yang menganggapnya sebagai pohon suci dan hanya digunakan untuk perangkat keluarga kerajaan.


Kayu Pink Ivory berserat lurus/img: Apple_Martini

7. Brazilian Rosewood (Dalbergia nigra)
Habitat alami Rosewood Brazil ada di Amerika Selatan, khususnya di Brazil. Namun, karena eksploitasi berlebihan dan berkurangnya wilayah jelajah alaminya, populasinya berkurang drastis, sehingga statusnya rentan.

Brazilian Rosewood memiliki nilai luar biasa. Ini dianggap sebagai salah satu kayu keras yang paling dicari di seluruh dunia. Permintaan yang tinggi dan pasokan yang terbatas menyebabkan harganya sangat mahal.

8. Bocote (Cordia spp.)
Kayu Bocote berasal dari Meksiko, Amerika Tengah dan sebagian di Amerika Selatan. Tekstur serat kayunya bermotif seperti zebra dan memiliki figur yang menarik perhatian, menjadikannya kayu yang menawan secara visual. Harganya mahal karena penampilannya yang mencolok, membuatnya sangat dicari untuk keperluan produk dekoratif. Selain itu beberapa orang menggunakannya untuk membuat furnitur premium, lantai kayu, alat musik, dan banyak lagi.

9. Holly Wood (Ilex opaca)
Kayu Holly memiliki warna putih pucat yang indah dengan tampilan yang sangat seragam, bahkan seringkali serat kayunya tidak terlihat. Namun, mata kayu cukup sering ditemukan pada kayu ini, sehingga dapat mengurangi manfaat estetika dan kekuatannya. Untuk mempertahankan warna putih aslinya, kayu Holly biasanya ditebang dan dibelah saat musim dingin dan segera dikeringkan dalam kiln dryer.

Kayu Holly berasal dari Amerika Serikat bagian Timur, dan sangat terbatas ketersediaannya untuk keperluan komersial.


Kayu Holly bisa terkena bluestain jika tidak segera dikeringkan/img: arigato

10. Lignum Vitae (Guaiacum officinale & G. sanctum)
Kayu dari pohon Lignum Vitae, dikenal juga sebagai “pohon kehidupan” atau “kayu kehidupan” dalam bahasa Latin, menampilkan rangkaian warna kayu teras yang memukau. Semakin tinggi usia kayu, warnanya cenderung semakin dalam sehingga menambah daya pikatnya. Lignum vitae memiliki kandungan minyak alami yang tinggi sehingga dapat dipoles hingga berkilau. Permukaan kayu mentahnya mungkin terasa berminyak seperti kayu Jati saat disentuh.

Kayu ini digunakan untuk membuat peralatan kerja seperti pegangan martil/pahat, martil kayu, bantalan rel kereta api, roda katrol dan lainnya. Karena terancam punah, jenis kayu ini masuk daftar kayu yang dilarang di CITES Appendix II untuk diperdagangkan.

11. Cocobolo (Dalbergia retusa)
Kayu Cocobolo tumbuh subur di habitat aslinya di Amerika Tengah, termasuk negara-negara seperti Meksiko, Nikcaragua, Costarica, dan Panama. Namun, wilayah jelajah alaminya telah menurun selama bertahun-tahun karena eksploitasi yang berlebihan, sehingga masuk dalam daftar merah dalam IUCN dengan status rentan.

Cocobolo disukai karena warna kayu, pola serat, dan keawetannya yang sangat tahan terhadap serangan serangga atau jamur kayu. Namun demikian, karena kandungan minyaknya yang cukup tinggi, membuat aplikasi lem kayu menjadi lebih sulit dan kadang menyebabkan alergi pada orang yang bekerja dengan kayu ini.

12. Koa Wood (Acacia koa)
Kayu Koa berasal dari pulau Hawai dan tumbuh subur di area tropis ini. Harganya mahal karena habitatnya yang eksklusif, persediaan terbatas, dan sumbernya yang semakin menipis. Menjadi termahal karena merupakan simbol budaya dan simbol seni dari kepulauan Hawai.


Kayu Jati memang dikenal berkualitas tinggi dan masih menjadi kayu pilihan karena sebagian dikelola dengan baik, sehingga masih boleh diperdagangkan dan tidak termasuk dalam daftar jenis kayu paling mahal. Walaupun harganya cukup mahal di antara jenis kayu lainnya yang biasa digunakan untuk membuat furniture, kayu Jati masih merupakan jenis kayu yang 'terjangkau' dan produktivitas kayu Jati di dunia masih cukup untuk digunakan membuat beberapa produk furniture dan produk dekoratif lainnya.

Source: A-Z animal

---

Eko HIDAYAT

Profesional dalam industri kayu dan bisnis terkait furniture | Founder tentangkayu.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama