Mengenal Film-Faced Plywood, Kayu Lapis Tahan Air Untuk Konstruksi Bangunan

Film-faced plywood (FFP) adalah kayu lapis khusus dengan satu atau dua sisinya dilapisi dengan film yang memberi ketahanan tinggi terhadap abrasi, degradasi kimia, serangan jamur serta tahan air, yang melindungi bagian inti dari cuaca atau kondisi lingkungannya sehingga memiliki keawetan lebih panjang dibandingkan kayu lapis biasa.


Penampang film-faced plywood/img: tekcom.vn

FFP juga sering disebut dengan nama 'formwork plywood', 'shuttering plywood' atau 'concrete form' karena memang rata-rata pemakaiannya untuk pekerjaan konstruksi. Di beberapa tempat juga menyebutnya sebagai 'marine plywood' karena juga banyak diaplikasikan untuk interior dan eksterior kapal laut atau kendaraan laut lainnya.

Permukaan yang dilapisi film biasanya berwarna coklat gelap atau hitam. Walaupun tidak selalu benar, biasanya yang berwarna coklat gelap berarti berkualitas lebih tinggi daripada yang berwarna hitam.

Pada produksi kayu lapis biasa untuk pemakaian furniture di dalam ruangan, biasanya pabrikan menggunakan perekat yang disebut MR glue, atau 'Moisture Resistant', artinya perekat yang tahan terhadap kelembaban, tetapi tidak tahan terhadap air. Jenis lem ini juga digunakan pada jenis kayu lapis untuk luar ruangan, tetapi ketika terpapar pada air panas selama kurang dari 30 menit, lem ini akan mengelupas.

Berbeda dengan FFP, dalam proses produksinya menggunakan perekat jenis WBP (Weather & Boil Proof), yaitu lem melamine dan lem phenolic. Dengan jenis lem ini kayu lapis bisa bertahan lebih dari 4 jam di dalam air panas tanpa mengelupas atau delaminasi. Artinya kayu lapis ini bisa mempertahankan bentuk dan strukturnya walaupun berada di dalam cuaca ekstrim, dari panas ke dingin, atau dari kondisi kering ke kondisi basah.


Aplikasi film-faced plywood

1. Konstruksi bangunan
Fungsi utama kayu lapis FFP adalah untuk pekerjaan konstruksi bangunan, atau bekisting/cetakan saat membuat pondasi rumah atau bangunan tinggi. Saat proses pengecoran bangunan berlangsung dibutuhkan bahan yang lebih ringan dari besi yang tahan air dan tahan karat untuk menahan bahan beton hingga mengering.
Kayu lapis FFP bisa digunakan antara 4 hingga 12 kali (tergantung lapisan 1 atau 2 muka) sehingga biaya yang dikeluarkan bisa lebih murah.

2. Industri otomotif & perkapalan
Permukaan FFP tidak selalu mulus dan licin, ada juga tipe anti-slip yang digunakan sebagai lantai kendaraan atau dasar bak truk. Dalam situasi tertentu, FFP juga disebut sebagai marine plywood atau kayu lapis laut karena FFP juga dipakai sebagai dek kapal.

3. Furniture
Secara teknis FFP bisa diolah untuk membuat furniture di dalam ruangan untuk kantor atau rumah tinggal, contohnya untuk membuat meja kerja DIY atau almari penyimpanan peralatan yang membutuhkan plywood struktur kuat dan tahan beban sebagai alternatif kayu lapis biasa. Akan tetapi karena harganya yang lebih mahal, FFP tidak terlalu populer untuk bahan furniture.
Namun demikian, banyak kapal pesiar yang menggunakan bahan ini untuk furniture kabin dan dekorasi interior lainnya seperti plafon atau dinding.


Bunkbed di dalam kapal pesiar/img: SANYONmarinefurnitures




Ukuran dan Spesifikasi

Film-faced plywood memiliki standar ukuran dan spesifikasi sama dengan kayu lapis, MDF, atau papan buatan lainnya. Berukuran 1220 x 2440mm, variasi tebal: 12mm, 15mm, 18mm, hingga 21mm dengan toleransi ketebalan ± 0,2 - 0,5mm.

Tidak semua FFP memiliki lapisan film pada kedua sisinya. Ada yang hanya memiliki satu sisi saja, dan permukaan lainnya dengan vinir biasa. Biasanya kontraktor menggunakan FFP satu sisi untuk menghemat biaya dan penggunaan jangka pendek. Tentunya dengan hanya satu sisi yang dilapis film, maka penggunaannya tidak bisa berkali-kali seperti jenis yang dilapis film pada kedua sisinya yang bisa dipakai hingga 12 kali.

Jenis FFP premium bahkan memiliki kepadatan hingga 700 kg/m3, karena lembaran vinir intinya terbuat dari bahan kayu dari golongan kayu keras (hardwood) seperti kayu Poplar, Eucalyptus atau kayu Merbau. Dan untuk menambah daya tahannya, pada bagian sisi tebalnya juga dilapisi bahan tahan air agar kelembaban tidak meresap melalui sisi tebalnya.


Bagaimana menjaga keawetan FFP?

Film-faced plywood bisa digunakan beberapa kali, terutama yang berlapis film pada kedua permukaannya. Tapi jika misalnya baru dipakai 3 kali (dari total pemakaian seharusnya bisa 8 kali), ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar lembaran-lembaran FFP tersebut tetap dalam kondisi baik.

Untuk FFP yang berlapis 2 sisi, biasanya tebal 18mm, kedua permukaannya harus selalu dibersihkan dan diperbaiki sebelum disimpan. Permukaan harus bebas dari sisa-sisa bahan semen atau pasir.

Jika kayu lapis dipotong untuk menyesuaikan ukuran, tepi-tepi kayu lapis perlu dicat ulang menggunakan bahan lem tahan air sebelum disimpan. Jika ada celah atau bagian yang terkoyak pada permukaan lapisan film, perlu ditutup dengan lem tahan air atau bahan lainnya untuk menghindari air meresap ke bagian inti FFP. Karena begitu air meresap, kayu lapis dapat membengkak di sekitar area yang tembus air.



---

Eko HIDAYAT

Profesional dalam industri kayu dan bisnis terkait furniture | Founder tentangkayu.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama