Proses Pembuatan 'Engineered Wood Flooring'

Engineered wood flooring saat ini menjadi salah satu tipe lantai favorit untuk ruangan di dalam rumah karena lantai kayu jenis ini mudah pemasangan dan perawatannya. Akan tetapi proses produksinya tidak sesederhana proses pemasangannya.

Bagian penting wood flooring terdiri dari lapisan dasar yang berupa lapisan vinir tebal 3-6mm dan disusun menyilang hingga didapatkan ketebalan yang dibutuhkan (8-15mm). Dan lapisan paling atas berupa vinir tipis (0,5-3mm) sebagai lapisan estetik.

Base Layer
Dengan bahan dasar dari kayu gelondongan, pabrik engineered wood floor akan mulai mengupas atau membelah log tersebut menjadi vinir, mirip dengan proses pembuatan papan buatan. Pekerjaan yang sangat penting pada langkah ini adalah pengeringan vinir sebelum dilapis menjadi lapisan dasar engineered flooring.
Mesin Pengering Vinir

Lembaran-lembaran vinir tersebut disusun berjajar di atas meja kerja mesin pengering yang bergerak menuju ruang oven mesin tersebut. Dengan kecepatan tertentu, vinir tersebut sudah kering ketika keluar dari oven pada ujung mesin yang lain. Karena vinir tipis dan dengan kelembaban udara di Indonesia yang rata-rata mencapai 70-85% maka diperlukan sebuah ruangan besar untuk menyimpan vinir yang kering tersebut sebelum dilapis menjadi base layer.

Ruangan itu biasa disebut 'Conditioning Room' dengan suhu dan kelembaban yang stabil dan gerakan udara yang kecil juga sehingga vinir tidak berubah bentuk. Setelah disimpan minimal 24 jam di dalam 'conditioning room' vinir baru diproses selanjutnya di ruang pelapisan.

Pressing
Lembaran-lembaran vinir disusun untuk mendapatkan lebar dan panjang tertentu lalu diolesi lem khusus dan dilakukan pengepresan dengan mesin press dingin atau hotpress, tergantung jenis lem dan jenis flooring yang sedang diproduksi. Lapisan akhir bisa dilakukan bersamaan atau secara terpisah.

Setelah lem mengering, lembaran-lembaran dibelah dan dipotong menjadi ukuran lebar dan panjang yang benar, setelah itu proses finishing baru dilakukan.

Finishing
Rata-rata metode finishing yang digunakan untuk engineered flooring adalah tipe roller coater atau curtain coater yang menggunakan bahan finishing jenis UV (Ultraviolet) yang bersifat tahan gores dan cepat kering. Konfigurasi mesin ini sangat panjang dengan meja kerja rolling.
Setelah diamplas dasar hingga halus, benda kerja memasuki mesin pertama yang akan melapisi dengan bahan dasar finishing. Pada saat benda kerja tersebut keluar dari mesin ini sudah bisa langsung diamplas sebagai persiapan untuk lapisan selanjutnya.

Pada line mesin finishing untuk lapisan kedua, lokasi kerja lebih tertutup dan terlindungi dari kotoran ataupun debu. Ketika benda kerja keluar dari mesin ini bisa langsung dipacking, tentunya setelah dicek oleh QC pabrik.

Dibandingkan dengan pabrik furniture biasa yang membuat kursi atau meja, proses pembuatan engineered flooring lebih sederhana namun diperlukan mesin dan teknologi yang lebih baik. Lebih banyak proses mesin (hingga 80%) daripada proses manual. Kecepatan produksinya pun sangat tinggi karena hampir semuanya dikerjakan dengan mesin.

Eko HIDAYAT

Profesional dalam industri kayu dan bisnis terkait furniture | Founder tentangkayu.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama