Safety Test untuk Perabot Tempat Duduk

Tidak semua jenis furniture harus menjalani testing secara fisik di laboratorium khusus. Beberapa jenis perabot yang biasanya perlu dites misalnya kursi, meja, kabinet almari, tempat tidur dan perabot lainnya.

Tes umumnya dilakukan untuk mengetahui kekuatan fisik perabot dan kekuatan mekanisnya. Dari sekian jenis yang paling penting untuk dites adalah jenis perabot yang akan selalu dipakai untuk duduk atau paling tidak untuk bersandar. Jenis perabot tersebut misalnya kursi makan, kursi kantor, kursi santai dan bangku panjang untuk ruang tunggu.
Untuk melakukan tes tersebut, tidak sembarang instansi ataupun organisasi bisa memberikan validasi. BSI adalah salah satu lembaga yang berwenang untuk hal tersebut.

Berbagai standar test furniture internasional yang diterapkan antara lain ANSI-BIFMA X5.1; DIN EN 1335; DIN EN 1728; DIN EN 1727; DIN 4551; EN 527; EN 582, NEN 1812 and IS 5416.

Lalu bagian mana dan tes seperti apa yang dilakukan pada sebuah kursi misalnya?

1. Backrest & Seat bending test.
Pada metode tes di sini, lab meletakkan beban/tekanan pada dudukan kursi seberat +/- 60 kg dan pada sandaran diberikan tekanan ke arah belakang sebagai simulasi ketika orang duduk dan menggerakkan badannya ke belakang. Gerakan tersebut diulang terus-menerus hingga lebih dari 12.000 kali tekanan.

2. Drop Test
Drop test dimaksudkan untuk mengetes kekuatan dudukan kursi, terutama pada konstruksi kaki kursi. metode dilakukan dengan menjatuhkan beban kira-kira 50 kg dari ketinggian 10cm di atas dudukan sebanyak kurang lebih 15 kali. Tes ini sebagai simulasi ketika orang duduk dengan menjatuhkan badannya ke kursi dan kursi harus tetap kuat, tidak rusak ataupun sambungan patah.

3. Armrest Bending Test
Dilakukan khusus untuk kursi dengan sandaran tangan. Sebagai simulasi apabila kita akan berdiri dan beranjak dari kursi, secara reflek kedua tangan kita akan menggunakan sandaran tangan sebagai tahanan dan tambahan kekuatan untuk berdiri.
Demikian juga tes ini dilakukan dengan memberikan tekanan dengan berat tertentu pada sandaran tangan dengan sudut tertentu pula. Tekanan tersebut dilakukan hingga 10.000 kali.

4. Stability Test
Di atas dudukan kursi (atau perabot duduk) pada titik tertentu, diletakkan beban menggantung sehingga terdapat tekanan pada bagian samping kursi. Apabila kursi didesain dengan detail dan ukuran yang baik, maka kursi akan stabil dan tidak terjungkal. Test ini dimaksudkan apabila konsumen duduk hanya menggunakan sebagian kecil luas dudukan. Posisistersebut juga merupakan 'kebiasaan' kita sehari-hari sehingga kursi yang baik harus tetap stabil dan tidak terjungkal.



5. Tilting Test
Tes ini lebih difokuskan pada kekuatan sambungan pada konstruksi kursi kayu. Sandaran kursi ditekan dari samping sehingga bergerak melawan arah panjang kaki belakang. Sambungan kaki kursi dan rail yg lemah akan mudah lepas pada saat dites dengan metode tersebut.

Jika anda ingin produk anda benar-benar aman bagi konsumen, sebaiknya lakukan test tersebut di atas. Biaya tes termasuk mahal untuk setiap jenis dan tidak semua laboratorium untuk testing bisa melakukan semua metode tersebut di atas. Dengan prinsip dasar tentang pengetesan anda juga bisa membuat peralatan tes di dalam pabrik sebagai wujud kontrol di dalam lini produksi.

Eko HIDAYAT

Profesional dalam industri kayu dan bisnis terkait furniture | Founder tentangkayu.com

5 Komentar

  1. Bagimana kalau test untuk tempat tidur?

    BalasHapus
  2. Artikel.bagus ijin untuk referensi karya buku boleh ya pak

    BalasHapus
  3. sangat membantu sekalii,. lalu bagaimana tes konstruksi kabinet almari pak?

    BalasHapus
  4. Balasan
    1. Nggak juga, biasanya hanya Nr. 1 yang dipakai untuk sofa

      Hapus
Lebih baru Lebih lama