Kelemahan Papan Buatan

Papan buatan didesain dan diproduksi untuk menghindari masalah yang ada di kayu solid karena keterbatasannya dan untuk memungkinkan proses produksi atau desain furniture yang baik yang tidak bisa diaplikasikan pada kayu solid. Namun demikian tetap saja papan buatan memiliki kelemahan. Bukan dibandingkan dengan kayu solid atau bahan lain, tetapi kelemahan yang secara teknis harus dicari jalan keluarnya.


Air
Papan buatan paling riskan dan mudah rusak ketika terendam air, air meresap atau tumpahan air ke benda kerja.
Mengapa? Papan buatan diproses dan dibuat dari beberapa lembar vinir, serbuk dan serpihan kayu yang kecil dan dihubungkan dengan lem kayu yang tidak tahan air (ada beberapa tipe multiplek yang menggunakan lem tahan air --> waterproof plywood). Pada dasarnya ketika papan buatan terkena air terutama pada sisi tebalnya, air akan meresap dengan mudah dan cepat mengisi rongga-rongga udara di dalam lapisan papan buatan dan membuat ikatan antara serbuk, serpihan atau vinir dengan lem menjadi lebih lemah.
Solusi: List penutup sisi tebal papan buatan (untuk konstruksi terbuka) adalah salah satu cara mencegah masuknya air ke dalam pori-pori papan buatan. List samping bisa terbuat dari kayu solid, plastik atau aluminium.

Sisi Tebal
Memotong atau membelah papan buatan sebaiknya menggunakan jenis gergaji dengan konfigurasi mata gergaji kombinasi mengingat tugas gergaji tersebut adalah untuk membelah dan memotong (serat melintang pada multiplek). Pada saat menggergaji papan buatan, terutama dengan gergaji tangan atau mesin tangan sebaiknya gunakan landasan MDF bekas atau multiplek agar sisi tebal bagian bawahnya tidak rusak.
Dengan struktur yang ada, vinir bagian bawah beresiko terkelupas karena tekanan gergaji. Hal ini sangat jarang terjadi pada mesin besar untuk membelah papan buatan. Selain karena permukaan meja mesin yang menopang juga karena kecepatan putar gergaji yang tinggi membantu hasil pemotongan lebih halus.

Daya Ikat Sekrup dan Paku
Papan buatan tidak memiliki daya ikat paku dan sekrup sebaik kayu solid. Khususnya bagian sisi tebal bahkan sama sekali tidak ada kekuatan sehingga memasang sekrup atau paku pada sisi tebal sebelum dilapis dengan lis kayu tidak direkomendasikan. Sekrup masih lebih baik terikat pada papan buatan daripada paku namun untuk sekrup konstruksi lepasan (Knock Down) sebaiknya dihindari.
Apabila desain furniture mengharuskan untuk memasang sekrup knock down atau tetap, salah satu cara bisa dilakukan dengan cara 'menanam' kayu solid pada area tepat sekrup akan dipasang. Tentu saja cara ini hanya efektif untuk jumlah perabot yang tidak terlalu banyak. Untuk produksi massal perlu ditinjau dahulu peletakkan sekrup dan paku tersebut.


Ukuran Standar
Semua jenis papan buatan memiliki ukuran standar yang sama sebagai berikut:
Panjang x lebar
1200 x 2400 mm *)
900 x 2400 mm
1200 x 2100 mm
900 x 2100 mm
1200 x 1800 mm
900 x 1800 mm *)

*) Ukuran yang paling banyak tersedia di pasar umum

Sedangkan ketebalan standar papan buatan: 3, 4, 6, 9, 12, 15, 18, dan 21 mm
Pada produksi papan buatan tentu saja terdapat produk dengan ketebalan yang berbeda antara 0,5 - 1,0 mm dan biasanya produsen akan memasukkannya pada kategori kelas B atau C.

Eko HIDAYAT

Profesional dalam industri kayu dan bisnis terkait furniture | Founder tentangkayu.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama