Penjelasan Singkat Pengeringan Kayu


Pengeringan kayu bisa dideskripsikan sebagai sebuah proses pengeluaran kandungan air di dalam kayu. Ukuran ideal proporsi air diukur dengan cara menentukan Moisture Content (MC) di dalam kayu dalam ukuran persen (%). Proporsi yang baik adalah apabila MC berada pada level 8 - 12%. Kondisi ini mengindikasikan kayu dalam keadaan kering yang cukup dan baik sehingga kemungkinan menyusut sangat kecil.

Bagaimana angka persentase itu didapatkan? Di dalam kayu terdapat unsur padat (kayu tersebut) dan air yang sekaligus sebagai pengikat pori-pori. Beberapa cara dapat dilakukan untuk 'mengeluarkan' kandungan air tersebut ke udara.

Keuntungan yang diperoleh apabila kayu dalam kondisi kering:
1. Lebih ringan, dalam proses distribusi, perhitungan harga dan aspek lain ini berarti mengurangi biaya produksi.
2. Lebih kuat, melalui beberapa cara pengetesan kekuatan kayu, kayu kering terbukti lebih kuat dari kayu basah.
3. Lebih awet, kayu yang basah berarti terdapat air yang bisa menjadi 'modal hidup' makhluk lain seperti serangga, jamur dan mereka adalah musuh utama kayu.
4. Pengerjaan lebih mudah: proses pengeleman akan lebih baik karena pada kayu kering berarti lem memiliki tempat untuk meresap ke dalam kayu.
5. Mesin lebih awet karena kayu yang kering tidak membuat peralatan kerja yang pada umumnya terbuat dari logam menjadi berkarat.
6. Proses finishing atau pelapisan akhir akan menjadi lebih baik tanpa adanya resiko penguapan setelah produk jadi.

Eko HIDAYAT

Profesional dalam industri kayu dan bisnis terkait furniture | Founder tentangkayu.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama